Peneliti juga menemukan adanya risiko gangguan mental pada perokok yang disebabkan faktor genetik.
Faktor genetik yang dimaksud itu merujuk pada gen yang memainkan peran dalam menentukan apakah seseorang akan menjadi perokok atau tidak.
"Individu yang membawa gen terkait merokok namun bukan perokok aktif lebih sedikit berpotensi mengalami gangguan mental dibandingkan dengan mereka yang membawa gen-gen tersebut dan menjadi perokok," ungkap Speed.
Meski begitu, penelitian yang dipublikasikan di Acta Psychiatrica Scandinavica ini menekankan perlunya studi lebih lanjut tentang proses biologis yang mendasarinya.
Dengan begitu, hasil penelitian lanjutan dapat meninjau lebih dalam mekanisme biologis terkait kebiasaan merokok, hingga menemukan langkah yang lebih efektif dalam menjaga kesehatan mental.
Baca juga: Proses Berhenti Merokok Memengaruhi Psikis, Begini Cara Mengatasinya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.