Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bonar Hutapea
Dosen

Dosen, Peneliti, Asesor dan Konsultan

Sederhana dan Bersahaja Itu Keren, Anak Muda!

Kompas.com - 18/09/2023, 16:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Upaya untuk menanamkan kesederhanaan dan kebersahajaan tidaklah sederhana dan mudah, terutama bagi orang muda yang tak memiliki pengalaman dibesarkan dalam situasi tersebut.

Tidak pula sekadar upaya menundukkan rasa dan hasrat kepada rasio, melainkan suatu proses yang kompleks mencakup kerendahan hati dalam relasi antarpribadi.

Seperti dinyatakan Tangen dalam tulisannya dalam artikel pada Scandinavian Journal for Leadership and Theology yang diterbitkan tahun 2015, menanamkan kesederhanaan menemukan visi dalam perjumpaan dengan yang baik, namun tetap menjadi tanggung jawab pribadi, yakni sebagai kebajikan atau keutamaan berupa kendali atas yang berlebihan, pengendalian diri yang sangat baik, serta menghindarkan diri dari segala yang mengarah pada kegagalan pribadi dan sosial.

Melalui kekuatan karakter apa saja kesederhanaan dan kebersahajaan dapat diupayakan?

Menurut Peterson dan Seligman, sebagaimana dikutip Sanz dan Fontrodona dalam Journal of Business Ethics tahun 2019, ada empat karakter, yakni: pemaafan, kerendahan hati, kehati-hatian, dan regulasi diri.

Shahab dan Adil dalam artikelnya pada PsyCh Journal tahun 2020 menguraikannya lebih rinci sebagai berikut:

Pemaafan adalah kekuatan yang digunakan untuk berhenti merasa marah terhadap orang berbuat salah, menerima kekurangan orang lain, memberi orang kesempatan kedua dan tidak mendendam.

Memaafkan, melindungi individu dari perasaan marah, balas dendam, atau kebencian yang berlebihan.

Adapun kerendahan hati terkait dengan memuji dan mengapresiasi pencapaian orang lain, tidak menonjolkan diri atau tidak mencari sorotan, dan tidak menganggap diri lebih istimewa dari orang lain, sehingga individu terhindar dari kesombongan.

Kehati-hatian ditandai dengan berhati-hati dengan pilihan, tidak mengambil risiko yang tidak semestinya, dan tidak mengatakan atau melakukan hal-hal yang nantinya akan disesali, yang menghindarkan dari kesenangan jangka pendek dengan risiko dan biaya atau akibat jangka panjang.

Terakhir, adalah pengaturan diri, yakni kekuatan karakter yang berhubungan dengan mengatur apa yang dirasakan dan dilakukan, disiplin, mengendalikan selera dan emosi, sehingga diri terlindungi dari nafsu dan keinginan yang berlebihan.

Tentu saja, sebelum melakukan kampanye untuk menggugah kesadaran publik, orang muda semestinya menerapkannya terlebih dahulu dalam kehidupan sehari-hari.

Melalui lembaga pendidikan dan semua pemangku kepentingan di dalamnya, penanaman kesederhanaan dan kebersahajaan ini semestinya dijalankan terencana dan konsisten melalui keteladanan.

Sebagaimana dinyatakan Bandura dalam Teori Pembelajaran Sosial, tentu saja tanpa mengabaikan beragam faktor yang berperan dan terkait, bahwa perubahan perilaku, baik individual maupun komunal melalui imitasi, melihat sendiri pengalaman orang lain, tindakan nyata, model peran, praktik baik yang diperkuat dengan tepat merupakan cara yang sangat efektif.

Saatnya, anak muda membuktikan bahwa generasi mereka memiliki kepedulian, tanggung jawab sosial dan tanggung jawab moral untuk melakukan perubahan di masyarakat, bangsa dan negaranya.

Salah satunya dengan kesadaran penuh, setidaknya mengurangi, jika hampir tak mungkin menghilangkan perilaku pamer kemewahan yang berlebihan.

Sekali lagi, hidup sederhana dan bersahaja itu keren, anak muda!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com