Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/09/2023, 16:18 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pelaku pamer tak jarang mendapat respons, terutama komentar, sangat negatif bahkan serangan balik.

Maksud semula supaya disanjung dan menjadi populer serta mendapat banyak pengikut di media sosial (follower), malah menjadi dibenci karena orang-orang hanya senang melihat saja, tidak untuk berteman dengannya, kecuali orang-orang yang mendapatkan keuntungan darinya atau orang yang hidupnya bergantung padanya.

Lebih jauh, pelaku pamer tak jarang dianggap sama sekali tak memiliki kesadaran dan kepekaan sosial, khususnya dalam situasi sulit dan bila di sekitarnya banyak orang yang mengalami kesusahan.

Pamer kemewahan bisa berakibat membahayakan diri dan/atau keluarga karena menjadi sasaran atau incaran pencuri dan perampok.

Untuk itu, sudah saatnya kalangan terdidik, khususnya anak muda bergerak untuk melakukan edukasi publik bahwa alih-alih pamer kemewahan dan bergaya hidup mewah, hidup sederhana harus digaungkan sebagai sesuatu yang amat berharga, amat bernilai.

Dengan melakukannya, maka sudah mengamalkan Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa, khususnya Sila ke-5, Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

Dengan demikian, nilai luhur Pancasila yang terkandung dalam sila dan butir-butirnya telah dibumikan, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, kesederhanaan, hidup sederhana, merupakan salah satu kualitas positif yang menandakan karakter baik (character strength) dan mengarah pada keutamaan atau kebajikan (virtues) yang menonjol dalam berbagai literatur Psikologi, khususnya Psikologi Positif, yang disebut sebagai temperance.

Menurut Carr dalam tulisannya pada buku Passionate Deliberation tahun 2001, temperance secara sempit dapat diartikan sebagai pengekangan diri dan pengendalian diri.

Mengekang keinginan berarti menahan, menekan atau mencegah diri dari bertindak yang memungkinkan ekspresi hasrat tertentu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com