Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MPASI Fortifikasi Vs MPASI Rumahan, Mana yang Lebih Baik untuk Anak?

Kompas.com - 02/10/2023, 18:06 WIB
Sekar Langit Nariswari

Penulis

Terlebih lagi, berbagai produk MPASI fortifikasi yang berkembang di pasaran saat ini telah melalui pengawasan BPOM terkait bahan baku, proses produksi, kandungan zat gizi, serta keamanannya.

Pemerintah tidak mengizinkan MPASI fortifikasi mengandung pengawet, pewarna atau perisa serta tidak boleh memiliki kandungan gula dan garam yang tinggi.

"Untuk produk MPASI fortifikasi, BPOM menerapkan standar yang sangat ketat mengingat pentingnya keamanan makanan bayi dan nilai gizinya," tandas Prof Sugiono.

Baca juga: Menangkal Mitos dan Campur Tangan Orang Lain demi MPASI Anak Lebih Sehat

Dokter spesialis anak, Dr. Mas Nugroho Ardi Santoso, SpA, MKes, berpendapat penggunaan MPASI fortifikasi bisa jadi pilihan yang lebih baik dibandingkan MPASI rumahan atau bubur tim bayi homemade yang dijual bebas.

"Dari segi pengolahan makanannya saja, sebenarnya cukup sulit memastikan kualitas nutrisi MPASI olahan sendiri, apalagi bubur tim pinggir jalan," katanya.

Ia mencontohkan, bayi berusia enam bulan ke atas membutuhkan asupan zat besi sebanyak 11 mg/hari.

Asupan ASI hanya menyediakan sekitar 3 persen dari 11 mg zat besi, sehingga sisanya perlu diperoleh dari MPASI.

Makanan kaya zat besi seperti daging sapi, hati sapi atau ayam, dan ikan harus dikonsumsi dalam jumlah sekitar 400g untuk memenuhi kebutuhan zat besi harian.

"Tentunya itu tidak mungkin dengan kapasitas lambung bayi yang terbatas," terang dokter Nugroho.

Baca juga: MPASI Rumahan Tidak Sama dengan MPASI Murahan

Dalam kasus seperti ini, MPASI fortifikasi bisa dipakai sebagai alternatif nutrisi karena sudah ditambahkan vitamin dan mineral sesuai kebutuhan anak.

"Jika bisa memastikan kualitas nutrisi seimbang sesuai kebutuhan anak – silahkan dibuat makanan olahan di rumah. Tetapi tidak juga harus dipaksakan atau idealis untuk anti terhadap nutrisi fortifikasi," pesannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com