Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - Diperbarui 09/10/2023, 06:26 WIB
Dinno Baskoro,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

 

"Ukurannya ada yang besar dan kecil, kemudian teksturnya juga beragam. Saya coba kombinasikan dan desain sedemikian rupa agar tetap cantik. Kadang-kadang itu juga menjadi kendalanya," ucap Elli.

Dia sengaja mengolah biji rudraksha ini dengan beragam warna dan siluet kekinian agar bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Beberapa bentuk aksesorinya juga ada yang dibuat dalam siluet elegan yang dapat digunakan selayaknya aksesori cantik pelengkap penampilan.

Berbagai koleksi aksesori cantiknya dibanderol mulai dari Rp 100.000-300.000 per buahnya.

Selain rudraksa, beberapa aksesori lain yang juga menjadi ciri khas Lori adalah kreasi aksesori berbasis bahan natural dan alami lain.

Ada batu-batuan dan tulang sapi, terkadang mereka juga menampilkan aneka aksesori dari kerang. 

Kreasi yang dibuat Elli melalui jenama Lori sebagian besar berangkat dari tugas dan visinya sebagai seorang pengajar untuk membantu masyarakat dalam meningkatkan penghasilan mereka.

Elli juga bercerita saat dirinya mengolah berbagai aksesori cantik dari tulang sapi yang merupakan hasil limbah dari kawasan Bandung Timur.

"Di sana juga kami membina perajin untuk mengembangkan tulang sapi ini menjadi kreasi yang bernilai."

"Hal itu pun seiring dengan filosofi kami untuk membawa perajin agar bergerak bersama-sama memajukan Indonesia ya," tutur Elli.

Berkat eksistensi jenama Lori dalam mengolah dan membuat kreasi dari bahan alam, Lori juga sempat meraih penghargaan Inacraft Award di tahun 2011.

Belakangan ini, beberapa kreasinya termasuk aksesori berupa bebatuan alam, tulang sapi hingga rudraksha juga sempat tampil di berbagai pameran berskala internasional seperti Malaysia hingga Jerman.

"Kalau Malaysia atau negara Asia lain mungkin aksesori natural kayak gini masih diterima dengan baik."

"Tapi sayangnya waktu di Berlin, saya merasa seperti salah pangsa pasar."

"Di Jerman kurang masuk dan aksesori seperti ini seperti terasa kurang pas, tapi kalau saya lihat kalau masuk di pasar Eropa Selatan pasti akan diterima," sebut dia.

Baca juga: Menengok Keindahan Kain Tenun dalam Aneka Tas Kulit Modern 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com