Selain itu, hilangnya nafsu makan bisa terjadi akibat infeksi Covid-19, pneumonia atau strep.
Baca juga: Seberapa Lama Virus Flu dan Batuk Bisa Menular?
Stres membuat kita tidak lapar karena tubuh melepaskan hormon yang disebut epinefrin, dikenal juga sebagai adrenalin, yang untuk sementara waktu mengurangi rasa lapar, menurut Harvard Health.
Namun, hilangnya nafsu makan ini biasanya hanya berlangsung sebentar.
Baca juga: 14 Cara Mengurangi Nafsu Makan Berlebih Agar Tidak Kegemukan
Sebaliknya, stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan tubuh melepaskan kortisol, hormon yang meningkatkan nafsu makan.
Beberapa jenis obat memiliki efek samping membuat kita tak lagi memiliki nafsu makan.
Kandungan seperti kodein dan morfin serta beberapa jenis antibiotik biasanya paling berpengaruh.
Beberapa orang cenderung malas makan saat cuaca panas dan suhu terik.
“Lingkungan yang panas dapat menekan nafsu makan Anda, sedangkan lingkungan yang dingin dapat meningkatkan nafsu makan Anda,” ujar Vavrek.
Baca juga: Gampang Lelah dan Pusing di Cuaca Panas, Waspadai Heat Exhaustion
Tubuh menghasilkan panas saat kita makan, yang memang diinginkan di suhu dingin.
"Jika suhu sangat hangat, Anda akan merasa kurang ingin makan karena tak ingin menaikkan suhu internal Anda," jelas Vavrek.
Kita mungkin akan jarang merasa lapar karena asupan nutrisi tertentu yang cenderung mengenyangkan, seperti protein dan serat.
Para pakar menyatakan, mengonsumsi setidaknya 30 gram protein dan 10 gram serat setiap kali makan akan membantu kita kenyang dan tidak makan berlebihan saat makan sampai waktu makan berikutnya.
Baca juga: Tips Mengetahui Kapan Tubuh Sudah Merasa Kenyang
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.