Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2023, 11:57 WIB
Putri Aulia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kulit yang berjerawat menjadi masalah kulit yang paling banyak dikeluhkan. Jerawat dapat muncul dalam berbagai bentuk dan jenis, seperti komedo, jerawat di area T zone, jerawat hormonal dan masih banyak lagi.

Untuk mengobati berbagai jenis jerawat ini diperlukan pemahaman tentang jenis jerawat tersebut. Berikut tips untuk mengobati jerawat sesuai dengan jenisnya.

1. Whiteheads

Whiteheads atau komedo putih, ini merupakan salah satu jenis jerawat yang paling mudah dikenali.

Joel Schlessinger, dokter kulit Omaha menjelaskan, komedo putih terjadi ketika lapisan tipis kulit menutupi pori-pori yang tersumbat oleh sel-sel mati sehingga menciptakan benjolan bulat berwarna putih di kulit.

Baca juga: Kenali Perbedaan Whiteheads dan Blackheads pada Wajah

Walaupun dapat timbul karena berbagai faktor, salah satu penyebab paling umumnya adalah penumpukan minyak, sel kulit mati, dan perubahan hormon.

Tahan untuk tidak memencet jerawat ini sebab tindakan tersebut dapat menyebarkan bakteri penyebab jerawat dan bahkan menyebabkan bekas luka permanen.

Untuk mengatasi komedo putih, yang terbaik adalah dengan menjaga area sekitarnya tetap bersih dari bakteri dan sel kulit mati.

Biasanya, komedo putih akan menghilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar satu minggu, namun jika tidak, Schlessinger merekomendasikan untuk membersihkannya secara teratur menggunakan pembersih wajah yang mengandung asam salisilat dan asam glikolat baik di pagi maupun sore hari.

Baca juga: Ahli Dermatologi Ungkap Cara Atasi Jerawat di Dagu

Ilustrasi kebiasaan make up yang memicu jerawatshutterstock Ilustrasi kebiasaan make up yang memicu jerawat

2. Blackheads

Blackheads atau komedo hitam terjadi akibat penyumbatan pori-pori dan peningkatan produksi minyak karena perubahan hormonal.

Jika komedo putih muncul dari lapisan kulit yang menutupi pori-pori, komedo hitam ini terbuka dan terpapar udara, sehingga tampak lebih gelap.

Untuk menghilangkan komedo ini sebaiknya dilakukan oleh ahli perawatan kulit atau dokter kulit terlatih untuk menghindari penyebaran bakteri.

Schlessinger juga merekomendasikan kamu untuk menggunakan retinol atau retinoid yang lebih kuat dengan resep dokter yang akan membantu mendorong pergantian sel dan mencegah pori-pori tersumbat oleh sel kulit mati dan minyak.

Baca juga: Apakah Komedo Bisa Hilang Sendiri? Ini Faktanya…

3. Jerawat di area T zone

Jerawat di area T zone ini berada di bagian dahi, hidung dan dagu. Penyebab umumnya seringkali terkait dengan polusi dan hasilnya sering berupa jerawat merah dan komedo putih.

Dendy Engelman, seorang dokter kulit di Manhattan Dermatologi dan Bedah Kosmetik, New York City mengatakan area T zone ini cenderung memiliki komedo putih, oleh karena itu penggunaan produk yang mengandung asam salisilat atau benzoil peroksida.

4. Jerawat hormonal

Jerawat akibat perubahan hormonal tidak hanya dialami oleh remaja. Menurut Engelman jerawat ini terjadi karena produksi minyak yang berlebihan akibat perubahan hormonal seseorang, yang kemudian menyebabkan penumpukan, penyumbatan pori-pori, dan akhirnya terbentuknya jerawat.

Jika penyebab utama jerawatnya adalah gangguan hormonal, Engelman mengatakan kontrasepsi oral dapat membantu menyeimbangkan tingkat hormon. Konsultasikan dengan dokter kulit sebelum mengobati diri sendiri.

Baca juga: Hati-hati Gunakan Obat Jerawat Saat Hamil

5. Pustula

Pustula merupakan benjolan di kulit yang berisi cairan atau nanah, disebabkan oleh infeksi bakteri pada pori-pori.

Schlessinger menjelaskan meskipun tingkat keparahannya bervariasi tergantung pada jumlah dan kecepatan pembentukannya, pustula yang lebih kecil dapat sembuh secara alami dan dapat diobati dengan produk yang mengandung asam salisilat.

Jika pustula bertahan atau muncul dalam jumlah besar, kombinasi antibiotik oral dan topikal menawarkan hasil terbaik.

6. Papula

Jerawat papula ini merupakan benjolan kecil yang berwarna merah pada kulit dan sering muncul berkelompok dan dapat menjadi sangat menyakitkan.

Benjolan ini umumnya responsif terhadap pengobatan seperti antibiotik atau perawatan topikal seperti tretinoin. Selain itu, penggunaan retinol juga terbukti efektif dalam mengatasi papula.

Baca juga: 3 Bahan Skincare untuk Menyembuhkan Jerawat Meradang, Apa Saja?

7. Jerawat kistik

Jerawat kistik merupakan salah satu jenis jerawat yang biasanya terjadi jauh di bawah permukaan kulit dan cenderung sangat menyakitkan.

Seperti jerawat lainnya, jenis jerawat ini muncul saat pori-pori tersumbat oleh minyak dan sel kulit mati, namun infeksi terjadi lebih dalam di kulit, mengakibatkan benjolan merah yang lebih besar dan berisi cairan.

Jerawat kistik biasanya dipicu oleh perubahan hormon, sehingga sering terjadi pada remaja, namun jerawat ini juga bisa menyerang orang dari segala usia.

Berbeda dengan komedo putih, jerawat kistik memerlukan penanganan khusus, sehingga konsultasi dengan dokter kulit diperlukan untuk menyusun rencana perawatan yang sesuai dengan kondisi kulit.

Biasanya, kombinasi antibiotik dan perawatan topikal dengan resep dokter menjadi pilihan utama. Jika tidak berhasil, isotretinoin dapat digunakan untuk mengatasi jerawat kistik yang lebih parah.

Baca juga: Penyebab dan Cara Menghilangkan Jerawat di Leher

8. Jerawat fulminan

Menurut Melissa Kanchanapoomi Levin, dokter kulit dan pendiri Entiere Dermatology di New York City, jerawat kistik parah dalam bentuk yang langka ini paling sering terjadi pada remaja laki-laki.

Ciri khasnya adalah adanya nodul dan plak yang sangat meradang dengan luka terbuka terutama di dada, punggung, dan wajah.

Selain itu, menurutnya munculnya jerawat ini bisa ditandai dengan demam, peningkatan jumlah sel darah putih, nyeri sendi, keterlibatan tulang, dan nyeri otot.

"Pengobatannya seringkali membutuhkan steroid sistemik oral, isotretinoin, dan obat sistemik lainnya." ungkap Melissa.

9. Nodules atau bintil-bintil

Seperti jerawat kistik, nodul adalah jenis jerawat parah lainnya yang memerlukan bantuan dokter kulit. Jerawat ini dapat bertahan selama berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan tanpa perawatan yang tepat.

Namun, tidak seperti jerawat kistik, noda ini mungkin memiliki warna yang sama dengan kulit kita atau menjadi merah ketika meradang.

Schlessinger merekomendasikan penggunaan antibiotik dan perawatan topikal dengan resep dokter dengan bimbingan dokter kulit.

Baca juga: Terganggu dengan Jerawat di Dada? Begini Cara Mengatasinya

10. Jerawat mekanika

Sarah Walker, praktisi perawat keluarga di McLean Dermatology and Skincare Center, McLean, VA, menjelaskan jenis jerawat ini terjadi akibat panas dan gesekan, baik dari tekanan pada kulit atau penggunaan peralatan olahraga atau pakaian yang lembap.

Hal ini memicu iritasi kulit dan peningkatan produksi minyak yang menyebabkan timbulnya jerawat. Kondisi ini kadang-kadang disebut 'jerawat yang disebabkan oleh olahraga' karena sering terjadi pada atlet.

Untuk mencegah jerawat mekanik, Walker merekomendasikan untuk mandi segera setelah berolahraga atau berkeringat, menghindari penggunaan topi dalam jangka waktu yang lama, tidak mengenakan pakaian yang terlalu ketat, dan memilih bahan pakaian yang menyerap keringat, seperti katun.

Ia juga menyarankan penggunaan pembersih berbasis benzoil peroksida dan bantalan asam glikolat, dapat mengelupas kulit dan mencegah timbulnya jerawat.

Dokter kulit juga dapat meresepkan obat kombinasi topikal yang membantu membersihkan sel kulit mati dan bakteri.

Baca juga: 7 Tips Mencegah Jerawat dengan Mudah di Rumah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com