Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 16 Agustus 2023, 13:11 WIB
Putri Aulia,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Saat kita memikirkan tentang jerawat, sebagian besar dari kita membayangkan jerawat yang muncul di pipi atau jerawat hormonal yang muncul di area rahang.

Meskipun wajah umumnya menjadi tempat bagi munculnya jerawat, kenyataannya jerawat bisa muncul di mana saja di tubuh kita, termasuk di bagian leher.

Menurut penjelasan para ahli, tempat munculnya jerawat hormonal adalah di sekitar sepertiga bagian bawah wajah, garis rahang, dan sisi leher.

Jenis jerawat ini umumnya berbentuk benjolan merah yang terasa dalam dan meradang, sering kali muncul sekitar satu minggu sebelum periode menstruasi.

Para ahli juga menjelaskan bahwa leher, serupa dengan garis rahang, memiliki konsentrasi kelenjar sebasea yang tinggi, yang biasa disebut sebagai kelenjar minyak.

Kelenjar-kelenjar ini menghasilkan lebih banyak minyak pada kulit, sehingga ketika hormon dalam tubuh berfluktuasi, hal ini dapat menyebabkan jerawat menjadi lebih aktif dan muncul di daerah tersebut.

Meskipun biasanya leher tidak menjadi prioritas utama ketika membicarakan tentang jerawat, nyatanya leher memiliki tingkat kerentanan yang sama tingginya terhadap wabah jerawat seperti bagian tubuh lainnya, bahkan mungkin lebih tinggi.

Baca juga: Jerawat, Apa Saja Faktor Pemicu dan Bagaimana Mengatasinya?

Penyebab utama jerawat di leher

Jerawat di leher seringkali memiliki akar penyebab yang serupa dengan jerawat di wajah. Berdasarkan penjelasan para ahli, kondisi ini umumnya dipicu oleh kombinasi peradangan dan aktivitas berlebihan dari kelenjar minyak yang dapat disebabkan oleh faktor genetika atau ketidakseimbangan hormon.

Selain itu, penggunaan produk perawatan kulit yang tidak cocok dengan jenis kulit dapat menyebabkan pori-pori tersumbat dan bahkan iritasi. Ini akan berujung pada timbulnya jerawat di bagian leher.

Tak hanya itu, stres juga memiliki peran dalam munculnya jerawat di leher.

Namun, karena lokasi yang berbeda, jerawat di leher mungkin memiliki pemicu yang berbeda pula.

Pemicu jerawat di leher bisa karena gesekan dari pakaian atau aksesori, proses mencukur, paparan keringat berlebih, atau penggunaan produk perawatan rambut yang dapat menyebabkan penyumbatan pori-pori.

Biasanya, jerawat di leher terbentuk ketika rambut yang terkena banyak produk berbasis minyak bergesekan dengan kulit leher, atau ketika perhiasan atau pakaian berinteraksi dengan keringat di area tersebut.

Cara menghilangkan jerawat di leher

Namun, tak perlu khawatir meski jerawat yang timbul di leher disebabkan oleh faktor tertentu, langkah perawatan jerawat ini sama saja dengan perawatan pada wajah.

Bahan-bahan seperti benzoil peroksida, asam salisilat, dan sulfur terbukti sangat efektif untuk membersihkan pori-pori, mengurangi peradangan, serta mengatasi bakteri penyebab jerawat.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau