Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upaya Menghadirkan Listrik Ramah Lingkungan di Indonesia

Kompas.com - 18/11/2023, 15:20 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Kamu mungkin termasuk orang yang beruntung karena memiliki kemewahan dalam bentuk listrik.

Namun perlu kita ketahui bahwa masih terdapat hampir 800 juta orang yang belum mempunyai akses terhadap listrik, dan miliaran orang lainnya belum mempunyai listrik yang dapat diandalkan.

Dengan meningkatnya populasi dunia, diperkirakan permintaan listrik akan meningkat sebesar 50% pada tahun 2040 secara global, antara lain munculnya kebutuhan untuk transportasi yang digerakkan listrik dan sejenisnya.

Untuk mengatasi kebutuhan tersebut GE Vernova, perusahaan yang bergerak di bidang energi terbarukan bertekad meningkatkan ketersediaan listrik di dunia lewat cara yang lebih ramah lingkungan.

"Cara kami melakukannya, adalah melalui peralatan yang kami sediakan, misalnya menyediakan turbin dan generator untuk pembangkit listrik tenaga uap, air, angin, atau nuklir," ujar Valérie Marjollet, CEO GE Steam Power saat berbincang dengan Kompas.com di ICE BSD, Rabu (15/11/2023).

"Kami juga menyediakan solusi seperti jaringan listrik untuk memungkinkan distribusi listrik," lanjutnya.

Menurut Valérie hal di atas adalah bagian dari misi pertama GE Vernova, yaitu menyediakan lebih banyak listrik di dunia, dan mengatasi tantangan global dalam menyediakan akses terhadap listrik yang andal.

Misi kedua GE Vernova berfokus pada dekarbonisasi dunia dan membantu negara-negara dalam upaya mengurangi emisi karbon.

GE Vernova berkontribusi terhadap tujuan ini melalui dua cara. Pertama, melalui beragam solusi, termasuk pembangkit listrik berteknologi gas, nuklir, air, dan angin, serta memungkinkan peralihan ke bauran energi untuk mengurangi karbon.

"Kami punya solusi gas, kami punya solusi nuklir, kami punya solusi hidro, kami punya teknologi tenaga angin, kami punya penyimpanan. Semua teknologi ini dapat membantu mengubah ke arah emisi karbon yang lebih sedikit," kata Valérie.

Kedua, GE Vernova banyak berinvestasi dalam teknologi dekarbonisasi, seperti penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar, dibandingkan gas alam di pembangkit listrik. Pendekatan ini secara signifikan mengurangi emisi karbon, sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap kelestarian lingkungan.

Singkatnya, misi GE Vernova adalah meningkatkan akses listrik global dan memajukan upaya dekarbonisasi dunia melalui solusi inovatif dan portofolio energi yang beragam.

Valérie Marjollet, CEO GE Steam Power Valérie Marjollet, CEO GE Steam Power
Solusi untuk Indonesia

Khusus di Indonesia, GE Vernova menawarkan solusi pembangkit listrik tenaga air yang merupakan sumber energi yang signifikan di negara ini.

Perkembangan penting yang mendukung pendekatan ini adalah penandatanganan nota kesepahaman antara PLN dan GE Vernova. Hal ini selaras dengan diskusi GE Vernova sebelumnya, mengenai ketergantungan Indonesia pada batu bara dan gas saat ini, serta cara untuk memperbaikinya agar menjadi lebih efisien.

Tantangannya terletak pada peralihan aset-aset tersebut, seperti peralihan dari gas ke hidrogen. Menurutnya, Indonesia, dengan sumber daya alamnya yang melimpah, dapat secara ideal melakukan langkah-langkah transisi yang aman dan berkelanjutan.

Diakui Valérie bahwa transformasi ini tidak akan terjadi dalam semalam, tetapi kemungkinan besar akan terjadi dalam 30 tahun ke depan.

"Namun saat ini ada lebih banyak pragmatisme mengenai transisi energi dibandingkan lima tahun yang lalu. Jadi ada kesadaran bahwa untuk mencapai kemajuan dalam agenda transisi energi, kita harus menggabungkan energi konvensional dan energi terbarukan."

Kelimpahan sumber daya di Indonesia sendiri memungkinkan transisi energi dilakukan lebih mudah, sehingga terjadi perpaduan yang seimbang antara sumber energi terbarukan dan konvensional.

"Yang dapat kami lakukan terhadap pelanggan kami di Indonesia misalnya membantu mengoperasikan pembangkit listrik tenaga batubara secara efisien."

"Semakin efisien, semakin sedikit batubara yang kita gunakan untuk menghasilkan tingkat listrik yang sama dengan lebih sedikit emisi. Kami memiliki tim teknik yang terus menantang diri mereka sendiri tentang bagaimana kami dapat membuat peralatan ini seefisien mungkin," papar Valérie.

Menurutnya ada empat pengembangan energi yang bisa diterapkan di Indonesia. Yang pertama adalah reaktor modular kecil.

"Jadi ini adalah solusi nuklir, namun solusi nuklir kecil. Dan kami telah mulai berinvestasi besar-besaran secara global," ujarnya.

Namun yang lebih relevan untuk Indonesia saat ini adalah penyimpanan pompa untuk pembangkit listrik tenaga air.

"Yang terpenting adalah bagaimana kita dapat menggunakan tenaga air untuk menyimpan energi dan menyalurkan energi tersebut kapan pun kita mau, sehingga memenuhi keterjangkauan, keandalan dalam pengiriman serta berkelanjutan. Jadi ini benar-benar solusi yang bagus," lanjut Valerie.

Lalu yang ketiga adalah penggunaan hidrogen sebagai bahan bakar. Ini bisa menjadi salah satu solusi masa depan, meskipun Indonesia sangat kaya akan gas alam.

Sedangkan yang ke-empat adalah solusi penangkapan karbon atau carbon capture. Ini juga bisa menjadi solusi yang baik bagi Indonesia.

Penggunaan solusi-solusi di atas bisa diterapkan secara bertahap di Indonesia untuk menggantikan bahan bakar batubara yang suatu saat akan habis.

Menurut Valerie, peluang yang dimiliki Indonesia adalah sumber daya yang melimpah sehingga transisi energi bisa dilakukan tanpa ada tekanan, di mana kita dapat meluangkan waktu untuk menemukan solusi yang tepat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com