Jaga Asupan Nutrisi Ini agar Pencernaan Tetap Sehat selama Liburan

KOMPAS.com - Perubahan pola makan, aktivitas sampai kebiasaan tertentu saat traveling sering kali membuat kita lupa menjaga kesehatan pencernaan.

Tak jarang, kesulitan buang air besar atau BAB hingga diare pun cukup umum dialami ketika sedang berlibur di suatu tempat.

Maka dari itu, kita perlu memberikan perhatian khusus saat traveling dengan memenuhi nutrisi penting yang menyehatkan sistem pencernaan.

Baca juga: 10 Makanan Kaya Serat, Baik untuk Kesehatan Pencernaan hingga Jantung 

Nutrisi penting jaga kesehatan pencernaan saat traveling

Masalah pencernaan selalu berkaitan dengan pemenuhan asupan nutrisi berupa serat.

Namun ahli gastroenterologi, Will Bulsiewicz, M.D yang berbasis di Amerika Serikat menyarankan, saat kita traveling ada baiknya tetap memenuhi kebutuhan nutrisi seperti magnesium.

"Magnesium sangat bagus dalam membantu mengatasi masalah kesulitan BAB," kata Bulsiewicz.

Magnesium memiliki banyak manfaat, seperti mengurangi peradangan, menjaga kesehatan tulang, menjaga kualitas tidur hingga membuat BAB menjadi lebih lancar.

Jika kesulitan mendapatkan sumber magnesium, alternatifnya bisa memilih suplemen yang lebih praktis untuk dibawa selama perjalanan.

Tetapi tidak semua suplemen magnesium itu sama, karena ada jenis serta dosis tertentu yang perlu diperhatikan.

"Beberapa rekomendasinya adalah magnesium oksida, magnesium sitrat dan magnesium sulfat."

"Semakin Anda mengenal diri sendiri, semakin bisa memahami apa yang dibutuhkan," tutur Bulsiewicz.

Pada dosis awal, secara umum seseorang cukup aman mengonsumsi sekitar 500 mg per hari, dan selanjutnya bisa ditingkatkan menjadi 750 hingga 1000 mg per hari.

Baca juga: Kesehatan Pencernaan Pengaruhi Libido, Simak Faktanya 

Unsplash Ilustrasi kesehatan sistem pencernaan

Waktu tepat mengonsumsi magnesium

Dokter Bulsiewicz menyarankan, konsumsi magnesium dilakukan pada malam hari.

"Jika diminum sebelum tidur, magnesium bisa membantu kita tidur lebih nyenyak. Keesokan paginya, kita bisa buang air besar dengan baik dan memulai hari untuk melanjutkan aktivitas liburan," paparnya.

Suplemen magnesium ini dapat menjadi cara terbaik untuk meringankan gejala ketidaknyamanan dan menjaga semua siklus tubuh tetap teratur.

Kita juga dapat mengonsumsinya dalam jangka pendek atau rutin dikonsumsi sehari-hari.

"Namun untuk mengonsumsinya, pastikan konsultasi dengan dokter terkait jika terus mengalami gejala sembelit dalam jangka panjang," katanya.

Selain dari suplemen, sumber asupan magnesium bisa diperoleh dari makanan yang mungkin bisa dibawa sebagai camilan saat bepergian.

Sumber magnesium itu bisa didapatkan dari kacang-kacangan, almond, kacang mete, kacang tanah, yogurt tawar, kacang hitam hingga bayam.

Baca juga: Waspada, Obat Pelangsing Bisa Picu Masalah Pencernaan 

Magnesium dan serat, mana yang lebih baik untuk pencernaan?

Pexels Ilustrasi diet tinggi serat

Mengonsumsi suplemen magnesium dapat menjadi cara praktis untuk menjaga kesehatan pencernaan saat traveling.

Lantas, bagaimana dengan asupan serat?

Dokter Bulsiewicz mengatakan, jika suplemen magnesium dirasa kurang cocok dengan reaksi tubuh kita, maka pilihannya adalah suplemen serat.

Serat juga memiliki peranan penting dalam menyehatkan sistem pencernaan, termasuk mencegah kesulitan buang air besar.

"Serat juga dapat membantu mencegah diare atau sembelit dan mengembalikan kondisi tubuh kita menjadi normal," lanjut dokter Bulsiewicz.

Jika kita sedang mengalami masalah sembelit, nutrisi untuk mengatasi masalah itu dengan cepat adalah magnesium.

Namun jika ada masalah lain pada usus atau pencernaan, maka suplemen atau makanan berserat tinggi dapat menjadi solusi yang aman.

Baca juga: 8 Minuman yang Bantu Melancarkan Pencernaan, Ada Teh Jahe