Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Tips agar Anak Tidak Takut ke Dokter Gigi, Mulai Sejak Dini

Kompas.com - 16/01/2024, 14:33 WIB
Dinno Baskoro,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan ke dokter gigi bisa jadi pengalaman menegangkan, bahkan traumatis bagi sebagian anak.

Kesan pertama yang terbentuk di benak si buah hati sangat memengaruhi persepsi akan perawatan gigi, hingga berdampak pada psikologis mereka.

Baca juga: Usia Berapa Anak Perlu Kontrol Rutin ke Dokter Gigi?

Untuk itu, orangtua punya peran penting dalam membiasakan kunjungan ke dokter gigi agar si kecil tidak merasa takut. Simak beberapa tipsnya sebagai berikut:

Tips agar anak tidak trauma dan takut ke dokter gigi

Dokter gigi yang juga menjabat sebagai CEO Audy Dental, drg. Yulita Bong mengatakan, ada beberapa tips yang bisa dilakukan orangtua agar anak tidak trauma ke dokter gigi. 

1. Dimulai sejak dini

Tips agar anak tidak trauma saat kunjungan ke dokter gigiUnsplash Tips agar anak tidak trauma saat kunjungan ke dokter gigi

Membiasakan anak ke dokter gigi sejak usia dini dapat menjadi langkah positif dalam membentuk persepsinya.

Dokter Yulita menyarankan, sedari awal gigi si kecil mulai tumbuh, meskipun usianya masih satu tahun, di usia itulah momen yang tepat untuk memberikan edukasi.

"Sejak gigi pertama sudah ada orangtua bisa bawa anak kontrol ke dokter gigi. Jangan tunggu gigi anak ada masalah karena hal inilah yang bikin pengalaman traumatis," katanya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Jumat (12/1/2024).

Baca juga:

2. Ajak ke dokter gigi ramah anak

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Tidak semua dokter gigi mungkin memiliki fasilitas yang memadai, khususnya untuk pasien anak-anak.

Orangtua dapat memilih dokter gigi yang ramah anak, berpengalaman, serta punya keterampilan dan pendekatan yang baik.

Di samping itu, fasilitas menyenangkan yang ada di klinik gigi khusus anak bisa membangun persepsi bahwa merawat gigi tidaklah menegangkan.

Baca juga: Menjadikan Penampilan Lebih Menarik, Pilih Implan Gigi atau Veneer?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

3. Jangan tunggu sampai gigi bermasalah

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Kunjungan pertama ke dokter gigi bersama anak dapat menjadi momen penting dalam memberikan edukasi seputar perawatan gigi.

Dalam hal ini, orangtua tidak perlu menunggu gigi anak bermasalah, lalu baru ke dokter gigi.

Untuk sekadar konsultasi pun sebenarnya bisa dilakukan, namun harus didampingi agar si kecil merasa didukung dan disemangati dalam merawat kesehatan giginya.

"Sekadar konsultasi juga tidak masalah. Dimulai pelan-pelan karena kunjungan pertama inilah yang membentuk persepsi. Kalau hanya ke dokter gigi karena sakit, ini yang membuat pengalaman tidak menyenangkan lagi," paparnya.

Baca juga: Sikat Gigi Saat Pagi, Baiknya Sebelum atau Sesudah Sarapan?

4. Beri penghargaan ke anak

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Setelah kunjungan ke dokter gigi selesai, orangtua dapat memberikan pujian atau penghargaan pada anak sebagai bentuk kerja sama yang ideal.

Hal ini dapat membentuk pengalaman positif dan membuatnya lebih semangat jika berkunjung ke dokter gigi.

Baca juga: 3 Perawatan Gigi Estetik Paling Laris, Ada Bleaching

5. Mencontohkan secara langsung

Ilustrasi anak kontrol ke dokter gigiPexels / Nadezhda Moryak Ilustrasi anak kontrol ke dokter gigi

Orangtua jangan cuma menyuruh anak untuk rutin ke dokter gigi. Jadikanlah kebiasaan ini sebagai contoh yang juga dilakukan oleh orangtua.

Tunjukkan padanya kalau kunjungan ke dokter gigi adalah bagian dari rutinitas perawatan kesehatan yang perlu diperhatikan.

Sebab, anak akan melihat dan meniru kebiasaan serta perilaku orang dewasa di sekitarnya.

Baca juga: Bahayakah Gagap pada Anak?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com