Sang Raja menginginkan sepasang sepatu kasual namun elegan yang dapat ia kenakan di kerajaannya untuk aktivitas seperti menembak.
Sepatu pantofel Wildsmith memiliki siluet yang lebih sempit dibandingkan varian lainnya. Ciri utamanya adalah jahitan vertikal di bagian depan sepatu. Hal ini membuat sepatu terlihat lebih ramping dan elegan.
Meskipun sepatu ini tidak dianggap sebagai sepatu loafers pria resmi pertama yang dirilis, model Wildsmith masih banyak dipakai hingga saat ini.
Baca juga: 9 Jenis Sepatu Kulit Laki-laki untuk Bergaya, Sudah Punya yang Mana?
Seperti Weejun asli, sepatu loafers pria Aurland mulai populer pada tahun 1930-an. Ia terinspirasi langsung dari mokasin tradisional.
Sepatu Aurland memiliki tampilan yang lebih kokoh. Seperti mokasin, Aurland memiliki jahitan di bagian atas sehingga terlihat lebih kotak serta memiliki aksesoris seperti sadel di bagian atas sepatu.
Di sinilah mulai ada benturan budaya. Orang Amerika cenderung menganggap tassel loafers bisa dipakai dalam acara yang sangat resmi, sedangkan orang Inggris tetap menganggapnya sebagai sepatu yang lebih kasual.
Tidak heran bila dalam artikel-artikel yang asalnya dari Amerika, sepatu loafers ini dimasukkan dalam kategori sepatu resmi.
Adapun salah satu tassel loafers yang populer adalah keluaran Dr. Martens yakni seri Adrian. Yang terbaru, dr. Martens menghiasi Adrian dengan gaya gothic Americana dengan hiasan jahitan berwarna putih pada sepatu hitam.
Seri Gothic Americana ini juga dihadirkan Dr. Martens dalam jenis boots 1460 dan sepatu seri 1461.
Sepatu kilted loafers memang mengambil inspirasi dari sepatu klasik Oxford. Bentuknya membuat jenis ini cocok dipakai untuk bersantai di country club.
Ada beberapa perbedaan utama antara jenis ini dan sepatu lainnya. Salah satunya, Gucci adalah orang pertama yang mendesain sepatu pantofel berwarna hitam. Menariknya lagi, dia menambahkan potongan logam di bagian atasnya sebagai aksesoris.
Karena alasan ini, horsebit loafers dianggap sedikit lebih mewah dibandingkan loafers lainnya. Meskipun pada dasarnya masih merupakan sepatu kasual, sloafers ini bisa diterima sebagai tampilan kantoran sejak petinggi-petinggi Wall Street memakainya.