Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baju Ganjar-Mahfud Terbuat dari Kapas dan Bahan Alami, Begini Filosofinya 

Kompas.com - 22/01/2024, 10:45 WIB
Ulfa Arieza

Penulis

KOMPAS.com - Baju calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dalam sejumlah kesempatan menarik perhatian masyakarat. 

Misalnya, pada debat cawapres, Minggu (21/1/2024), pasangan calon (paslon) nomor urut tiga, Ganjar Pranowo-Mahfud MD mengenakan baju ramah lingkungan

Pemilihan busana tersebut sesuai dengan tema debat yakni, Pembangunan Berkelanjutan, Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup, Energi, Pangan, Agraria, Masyarakat Adat dan Desa. 

Baca juga:

Menggunakan kapas asli Indonesia dan bahan alami

Dalam konferensi pers usai debat, paslon nomor urut tiga, Ganjar-Mahfud MD memakai baju dari kain tenun dengan desain menyerupai beskap. Ganjar mengenakan warna hitam, dengan motif kotak-kotak di bagian bawah.

Sementara Mahfud MD, dalam balutan baju dari kain tenun berwarna krem, dengan desain senada. Mahfud MD menjelaskan, baju yang dikenakannya bersama Ganjar, terbuat dari kapas asli Indonesia, yang mudah terurai secara alami.

“Kapas ini ditanam oleh petani perempuan di Tuban, Jawa Timur. Dengan teknik tumpang sari tanpa menggunakan bahan kimia,” jelas Mahfud MD dalam konferensi pers usai debat, dikutip dari Youtube Kompas.com, Senin (22/1/2024). 

Capres-cawapres nomor urut 2 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua calon wakil presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A Capres-cawapres nomor urut 2 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua calon wakil presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

Selain penanaman kapas, proses pewarnaan kain pun menggunakan bahan pewarna alami dari tanaman, bukan kimia. Proses tenun juga dilakukan secara manual oleh para perajin. 

“Pewarnaan menggunakan pewarna alami dari tanaman, bukan kimia, sehingga menghindari penggunaan 2,5 juta liter bahan kimia,” imbuh Mahfud MD. 

Mahfud MD mengatakan, penggunaan proses ramah lingkungan dalam pembuatan baju tersebut, mampu mencegah produksi sekitar 80 ton CO2 (karbondioksida), meregenerasi 30 hektar lahan melalui daur ulang sampah, dan mengubah tanah kering menjadi agroforestri.

“Sebelumnya, para ibu perajin terdampak bahan kimia yang bahaya bagi kesehatan dan mencemari sumber air dan juga tidak mendapatkan penghidupan yang layak,” tuturnya. 

Baca juga:

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

 

Capres-cawapres nomor urut 2 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua calon wakil presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).KOMPAS.com/NIRMALA MAULANA A Capres-cawapres nomor urut 2 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD usai debat keempat Pilpres 2024 atau debat kedua calon wakil presiden di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/1/2024).

Karya perajin dari Tuban hingga Makassar 

Tak hanya perajin dari Tuban, Jawa Timur, pembuatan baju tenun itu melibatkan perajin dari Makassar, Sulawesi Selatan dan Badung, Bali.

Mahfud MD mengungkapkan, kancing baju tenun itu diproduksi di Makassar, sementara penjahit baju adalah ibu-ibu di Badung, Bali. 

Sementara, butuh waktu sekitar 180 hari atau enam bulan untuk proses pembuatan baju, mulai dari pengolahan kapas, proses memintal benang, menenun benang, dan menjahit baju. 

“Proses ini telah menebarkan dampak positif untuk 1.500-an kehidupan, terdiri dari petani hingga penjahit,” jelas Mahfud MD. 

“(Proses ini) Menggambarkan semangat dan kerja keras mereka untuk memberikan penghidupan bagi keluarganya di masa depan. Di mana 100 persen dari mereka menerima upah yang layak,” imbuhnya. 

Baca juga:

Filosofi baju  

Mahfud MD juga mengatakan, baju yang dikenakannya dan Ganjar sarat akan filosofi. Ia menuturkan, masyarakat Indonesia bisa hidup layak dan berkembang dengan menjaga kearifan lokal dan keberagaman. 

Sebagai contoh, kata Mahfud MD, baju yang dikenakannya berbahasan dasar kapas asli Indonesia. Pengembangan penanaman kapas asli Indonesia ini, bisa menjadi inspirasi lantaran saat ini lebih dari 90 persen kapas diimpor dari luar negeri. 

“Padahal di tahun 1940-1950, Indonesia adalah salah satu produsen kapas global terbesar,” tuturnya. 

Menurutnya, pembangunan ke depan harus melihat, bukan hanya aspek ekonomi tetapi juga lingkungan dan sosial untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. 

“Akhirnya saudara, karena ini topiknya tentang lingkungan dan pelestarian alam, apa pesannya? Kisah yang saya sampaikan tadi membuktikan bahwa kita bisa membangun Indonesia unggul yang adil dan lestari untuk seluruh rakyat,” kata Mahfud MD. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com