Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 6 Maret 2024, 12:12 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Bagi banyak pelari, baik yang sekedar hobi maupun atlet, lari maraton adalah tantangan pribadi yang ingin ditaklukkan. Maraton adalah tempat menguji batas kemampuan sekaligus pencapaian, karena ini merupakan cabang lomba lari jarak jauh yang paling populer di dunia. 

Finish maraton seolah menjadi pembuktian bahwa kamu mampu menyelesaikan sesuatu yang tidak semua orang --bahkan hanya sedikit orang-- bisa melakukannya.

Namun maraton bukanlah lari biasa. Rute sepanjang 42,195 kilometer bukanlah jarak yang pendek untuk ditempuh dengan lari. Karenanya maraton memiliki risiko cedera yang jauh lebih tinggi dibandingkan lari harian di lingkungan sekitar kita.

Baca juga: Langkah-langkah yang Harus Disiapkan untuk Ikut Maraton

Tapi bukan berarti kita tidak mungkin melakukannya. Kuncinya adalah latihan, karena sebenarnya persiapan maraton dimulai jauh-jauh hari, bahkan berbulan-bulan sebelum hari H.

Bagaimana mempersiapkan diri untuk mengikuti maraton?

Mulai latihan lebih awal

Umumnya para pelatih lari merekomendasikan agar calon pelari maraton berlatih jarak tempuh dasar yang konsisten setidaknya selama satu tahun sebelum memulai program pelatihan maraton.

Robi Sianturi atlet resmi ASICS Indonesia menyarankan untuk berlatih setidaknya 6 bulan hingga 9 bulan sebelum maraton.

"Nomor maraton ini tidak bisa dianggap sepele karena jaraknya yang lumayan jauh, sehingga kita harus melihat kondisi tubuh, apakah siap atau tidak,"ujar Robi ditemui saat pembukaan kembali toko ASICS di Grand Indonesia, Minggu (25/2/2024). 

"Jangan baru mulai olahraga lari, sudah langsung mau ikut maraton. Kita perlu persiapan khusus. Untuk sekelas atlet elit aja sedikitnya 6 bulan. Kalau bukan atlet setidaknya 6 sampai 9 bulan latihan," katanya.

Mulai dari jarak pendek

Saat latihan pun, kita tidak disarankan langsung menempuh jarak lari yang panjang dan lama. Pencapaian jarak atau mileage perlu dilakukan secara bertahap, mulai dari lari jarak pendek, sedang, baru kemudian dibiasakan lari jarak jauh.

"Untuk orang biasa yang bukan atlet, hal pertama yang harus dilakukan adalah membiasakan lari. Cobalah jarak tempuh pendek saja, misalnya lari 5 kilometer tiga kali seminggu agar terbiasa lari," ujar Teguh Martyan, penghobi lari yang mencatatkan waktu 2 Jam 56 Menit dan 58 Detik di Tokyo Marathon Minggu 3 Maret 2024 lalu.

Pasalnya salah satu penyebab paling umum dari cedera lari adalah menambah jarak tempuh mingguan terlalu cepat, sementara tubuh belum memiliki pondasi yang kuat untuk melakukannya.

"Jangan meremehkan pentingnya berlari secara konsisten setidaknya 30-45 km seminggu secara rutin sebelum melakukan latihan maraton,"kata Teguh.

Baca juga: Begini Pola Makan Tepat bagi Pelari Maraton, Tidak Perlu Diet

Baik Robi maupun Teguh sepakat bahwa ada beberapa elemen latihan untuk maraton: 

  • Base mileage atau jarak tempuh dasar. Ini adalah latihan untuk meningkatkan jarak tempuh mingguan kita dari waktu ke waktu, dengan berlari tiga hingga lima kali per minggu.
  • Lari jarak jauh. Lakukan lari jarak jauh setiap 7–10 hari agar tubuh menyesuaikan diri secara bertahap terhadap jarak jauh.
  • Latihan kecepatan. Kecepatan bisa didapatkan lewat latihan interval dan tempo run untuk meningkatkan kapasitas kardio.
  • Istirahat dan pemulihan. Istirahat yang cukup membantu mencegah cedera dan kelelahan mental.

Pelari ASICS Robi Sianturi (tengah), Mahful Ipul (kanan) dan Teguh Martyan (kiri) saat pembukaan toko ASICS di Grand Indonesia 25 Februari 2024.Kompas.com/Wisnubrata Pelari ASICS Robi Sianturi (tengah), Mahful Ipul (kanan) dan Teguh Martyan (kiri) saat pembukaan toko ASICS di Grand Indonesia 25 Februari 2024.

Jarak Tempuh Dasar

Seperti sudah disebutkan di atas, latihan maraton sebaiknya dilakukan jauh hari sebelum hari H. Saat latihan, pelari maraton pemula harus berusaha meningkatkan jarak tempuh mingguan mereka hingga 80 km. Artinya setiap minggu, kita harus berlari setidaknya 80 kilometer, dibagi menjadi beberapa sesi latihan.

Tiga hingga lima kali lari per minggu sudah cukup untuk orang yang bukan atlet. Sebagian besar lari ini sebaiknya dilakukan dengan kecepatan santai, di mana kita masih bisa berbicara saat berlari.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau