Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Perkembangan Bayi Tabung dan Bayi Normal Berbeda?

Kompas.com - 13/03/2024, 07:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bayi tabung seringkali menjadi alternatif program kehamilan yang ditempuh oleh pasangan suami istri (pasutri) yang kesulitan untuk memiliki momongan atau keturunan.

Namun, masih banyak orang yang mempertanyakan apakah bayi tabung berbeda dengan bayi yang normal.

Dokter obgyn dan pakar fertilitas, Dr Binarwan Halim, MKed(OG), SpOG(K), FICS, pun mengungkapkan bahwa sejauh ini, proses persalinan antara bayi tabung dan bayi normal tidak ada yang berbeda.

Hanya saja pada bayi tabung, proses fertilisasi sel sperma dan sel telur terjadi di laboratorium alias In Vitro Fertilization (IVF). Sedangkan pada bayi normal, pembuahan terjadi langsung di rahim.

Lantas, apakah perkembangan bayi tabung dan bayi normal memiliki perbedaan? Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca juga: 4 Alasan Pasutri Perlu Menjalani Program Bayi Tabung

Adakah perbedaan perkembangan bayi tabung dan bayi normal?

Dari segi tumbuh kembang, Dr Binarwan mengatakan tidak ada perbedaan antara bayi tabung dan bayi yang dibuahi secara alami.

Sebagian besar anak yang lahir dari hasil bayi tabung pun tumbuh dengan baik. Beberapa ada yang sangat tinggi dan mahir dalam berbagai hal.

"Bahkan, berdasarkan pengamatan saya dan para dokter, anak-anak yang lahir dari bayi tabung itu justru memiliki kemampuan intelektual yang lebih tinggi, atau rata-rata pintar ya," terangnya saat acara konferensi pers Perfitri dan Merck di Jakarta, Kamis (7/3/2024) lalu.

"Saya tidak tahu apakah karena perhatian dari orangtua juga jadi lebih luar biasa meningkat karena sulit mendapatkan anak," ucapnya.

Tetapi, yang terpenting menurut Dr Binarwan adalah ketika pasutri sudah memutuskan untuk menjalani program bayi tabung, maka mereka harus mempersiapkan segalanya dengan baik.

"Kalau mengenai kecacatan, saya kira angka kecatatan secara alamiah dan bayi tabung itu tidak bisa dibandingkan. Sama-sama punya risiko juga," imbuh dia.

Baca juga: Kapan Pasangan Suami Istri Perlu Menjalani Program Bayi Tabung?

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Kompas.com (@kompascom)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com