KOMPAS.com - Program bayi tabung secara medis dikenal sebagai prosedur medis untuk membantu proses reproduksi melalui fertilisasi in vitro (IVF).
Program ini dapat dipertimbangkan oleh pasangan suami istri dalam beberapa situasi, seperti halnya pada pasangan yang mengalami masalah pada kesuburan.
Lantas kapan waktu yang tepat bagi pasutri untuk menjalani program yang satu ini untuk bisa memiliki keturunan?
Simak paparan dan saran ahli berikut ini.
Baca juga: Ratu Azizah dari Malaysia, Jalani Bayi Tabung 16 Kali demi Buah Hati
Secara umum penentuan kapan pasangan dapat menjalani program bayi tabung tergantung pada kondisi kesehatan individu dan diagnosis medis yang dari dokter terkait.
Tetapi ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan bagi pasutri untuk bisa memiliki keturunan melalui prosedur medis yang satu ini.
Pasangan suami istri yang sudah menikah sekitar 12 bulan namun belum kunjung hamil sudah dapat mengikuti program bayi tabung.
Terlebih jika selama pernikahan pasangan suami istri memiliki hubungan seks yang teratur hingga tidak memakai kontrasepsi.
Menurut tokoh fertilitas dan bayi tabung Indonesia sekaligus Founder dari Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, SubspFER, MPH, Int. Aff. RANZCOG, program bayi tabung sebetulnya tidak cuma mengacu pada proses pembuahan yang dibantu teknologi.
Baca juga: China Pertimbangkan Wanita Lajang Bisa Lakukan Bayi Tabung
Akan tetapi ada sejumlah bagian dari prosedurnya yang mewajibkan pasangan suami istri diperiksa lebih lanjut terkait kondisi serta tingkat kesuburannya masing-masing.
Seperti pemeriksaan kondisi sel telur, kualitas sperma, stimulasi ovarium hingga beberapa metode lain untuk mendukung proses pembuahan.
"Faktor-faktor yang memengaruhi kesuburan dapat berasal dari faktor istri misalnya gangguan haid, miom, kista, sumbatan saluran telur maupun faktor suami di antaranya kelainan sperma dan gangguan pengeluaran sperma."
"Bayi tabung menjadi metode reproduksi buatan yang paling efektif. Metode ini semakin populer di Indonesia, terbukti dari tingginya jumlah tindakan bayi tabung yang dijalankan," kata Prof. Budi kepada Kompas.com usai Soft Launching Smart Fertility Clinic di RS Primaya Bekasi Utara, baru-baru ini.
Berbagai rangkaian prosedur pemeriksaan itu pun dapat bertujuan agar pasangan suami istri bisa memahami kenapa sulit memiliki keturunan.
Baca juga: Benarkah Gen Z dan Milenial Tak Lagi Tertarik Punya Anak?
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya