Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Tabung Jadi Solusi Populer Atasi Masalah Kesuburan di Jakarta

Kompas.com - 31/07/2023, 20:01 WIB
Dinno Baskoro,
Wisnubrata

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seiring perkembangan teknologi medis, program bayi tabung telah menjadi pilihan populer bagi pasangan yang menghadapi infertilitas.

Bayi tabung atau yang juga dikenal sebagai in vitro fertilization (IVF) merupakan salah satu bentuk teknologi reproduksi buatan (ART) yang memungkinkan pembuahan sel telur dilakukan di luar tubuh wanita.

Sementara itu, embrio yang telah terbentuk akan ditanamkan kembali ke rahim untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

Menurut Direktur Utama PT. Anugerah Bangsa Indonesia, Ade Gustian Yuwono, metode bayi tabung semakin populer di Indonesia, khususnya bagi warga Jakarta.

"Kebutuhan akan program fertilitas dan bayi tabung (IVF) di kota Jakarta dan sekitarnya sangatlah besar, berbanding lurus dengan jumlah penduduk kota Jakarta."

"Berdasarkan tingkat infertilitas sebesar 11 persen hingga 12 persen dari pasangan usia subur, kami optimis dapat melayani lebih dari 1.500 pasien progran fertilitas per tahun,"

Demikian kata Ade dalam keterangan pers pembukaan Smart Fertility Clinic, Primaya Evasari Hospital, Rawamangun, Jakarta yang diterima Kompas.com.

Baca juga: Penyebab Program Bayi Tabung Gagal 

Ilustrasi bayi tabung. Dok. Shutterstock/Africa Studio Ilustrasi bayi tabung.

Menurut data internal yang sudah dihimpun, klinik fertilitas Smart Fertility dapat melayani 1.500 pasien peserta program fertilitas setiap tahun.

Di antaranya, 250 sampai 300 peserta menjalani program bayi tabung (IVF) dengan tingkat keberhasilan yang dituju di atas 50 persen.

Meski menjadi solusi populer, namun langkah ini bukan satu-satunya cara untuk mengatasi masalah fertilitas.

Peserta atau pasien dapat mengambil beberapa alternatif penanganan berdasarkan masalah kesuburan yang dialami.

Ketua Terpilih Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI) sekaligus founder dari Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG, SubspFER, MPH, Int. Aff. RANZCOG, mengatakan bahwa penanganan infertilitas sangat holistik sehingga tidak hanya terbatas pada bayi tabung semata.

Faktor-faktor yang memengaruhi kesuburan dapat berasal dari faktor istri misalnya gangguan haid, miom, kista, sumbatan saluran telur.

Sedangkan faktor suami di antaranya kelainan sperma dan gangguan pengeluaran sperma. Karena itu, beberapa pilihan seperti Time Lapse Incubator, ICSI, IMSI, analisa kromosom modern dengan metode PGTA/PGT-M, ERA / MIRA untuk Embryo Transfer yang optimal , Embryo - Sperm - Oocyte Preservation dan sebagainya mungkin juga diperlukan untuk atasi masalah kesuburan.

"Masalah ini perlu diatasi sampai ke permasalahan fertilitas yang mendasarinya," kata Prof. Budi.

Baca juga: Awas, Diabetes Melitus Bisa Sebabkan Infertilitas pada Pria 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com