Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Para Orangtua di Hari Down Syndrom Sedunia

Kompas.com - 18/03/2024, 17:37 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Memperingati Hari Down Syndrome Sedunia yang jatuh setiap tanggal 21 Maret mendatang, Persatuan Orang Tua Anak dengan Down Syndrome (POTADS) mengungkap beberapa harapannya pada Pemerintah Indonesia. 

Harapan-harapan tersebut melingkupi kemudahan akses fasilitas kesehatan hingga pendidikan. 

Baca juga:

Padahal sebetulnya, pemerintah sudah banyak memberikan akses untuk anak-anak disabilitas, tetapi masih belum terealisasikan dengan baik. 

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Umum POTADS, Eliza Octavianti Rogi, dalam talkshow bersama Buumi Playspace dan Loluna, di Pacific Place Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). 

“Kami berharap anak-anak bisa diberikan akses yang lebih cepat, jadi enggak perlu antre yang panjang. Sebab, anak dengan down syndrome itu kan imunitas tubuhnya sangat rendah, jadi harus sering bolak-balik ke rumah sakit,” kata Eliza kepada awak media, Senin pagi.

Ketua Umum POTADS, Eliza Octavianti Rogi, ketika ditemui di acara peringatan hari Down Syndrome sedunia, di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Ketua Umum POTADS, Eliza Octavianti Rogi, ketika ditemui di acara peringatan hari Down Syndrome sedunia, di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Selain itu, Eliza mengatakan, hingga saat ini, akses pekerjaan untuk para anak down syndrome juga masih sangat minim. 

Meskipun, kata dia, pemerintah sebenarnya sudah menganjurkan perusahaan-perusahaan negeri dan swasta untuk memberikan kuota pekerjaan bagi para penyandang disabilitas.

Baca juga: Mar Galceran Mencatat Sejarah, Jadi Anggota Parlemen Pertama Spanyol dengan Down Syndrome

“Namun, masih banyak anak down syndrome yang tidak mendapatkan kesempatan itu karena pekerjaan yang cocok juga belum kami ketahui yang seperti apa,” jelas Eliza. 

Dalam hal ini, Eliza mengharapkan adanya keberpihakan perusahaan-perusahaan kepada anak disabilitas, terutama anak down syndrome untuk bisa bekerja di tempat mereka. 

Masih terbatas dalam akses pendidikan

Salah satu anak dengan down syndrome di acara peringatan World Down Syndrome Day di Buumi Playspace, Pacific Place Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Salah satu anak dengan down syndrome di acara peringatan World Down Syndrome Day di Buumi Playspace, Pacific Place Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Tak hanya terbatas dalam akses kesehatan dan pekerjaan, Eliza mengungkap, para anak down syndrome masih banyak yang mengalami keterbatasan dalam akses pendidikan.

Sebab, masih banyak sekolah yang tidak memiliki akses memadai untuk para anak disabilitas, terutama penderita down syndrome

Baca juga: BPJS Kesehatan Tanggung Biaya Pengobatan Autisme dan Down Syndrome

Tak sedikit pula orangtua yang menghadapi penolakan ketika hendak mendaftarkan anak ke sekolah.

“Baru mau masuk TK, bahkan PAUD saja sudah menolak anak-anak mereka. Kalau begitu, sulit juga mereka mengembangkan minat dan bakat mereka,” jelasnya.

Demi memberikan fasilitas memadai dari segi pendidikan dan pengembangan minat bakat anak down syndrome, POTADS pun membuat “Rumah Ceria untuk Down Syndrome” untuk sarana edukasi mereka. 

“Memang kan mereka tidak semua bisa bagus secara akademis, tapi anak-anak bisa kok diedukasi, dilatih jadi mereka tetap bisa mengembangkan bakatnya,” pungkasnya.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Macam Love Language dan Artinya, Kamu yang Mana? 

7 Macam Love Language dan Artinya, Kamu yang Mana? 

Feel Good
6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

Look Good
Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Look Good
Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Look Good
Apa Itu Love Language?

Apa Itu Love Language?

Feel Good
Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Look Good
Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Look Good
Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Look Good
6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

Look Good
4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

Look Good
3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

Look Good
5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

Look Good
Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Feel Good
6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

Look Good
Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com