Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Cara Efektif Mengajarkan Anak untuk Menghargai Disabilitas

Kompas.com - 19/03/2024, 19:19 WIB
Chrisstella Efivania Rosaline,
Wisnubrata

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anak-anak dengan kondisi berkebutuhan khusus ataupun disabilitas merupakan kondisi yang umum terjadi di sekitar kita. 

Namun sayangnya, masih banyak orang yang memandang anak-anak berkebutuhan khusus, seperti down syndrome, ataupun anak-anak disabilitas dengan sebelah mata, bahkan sampai menunjukkan sikap kurang menghargai. 

Baca juga: Belum Ada Penyebab Pasti, Ini Cara Mencegah Down Syndrome pada Anak

Baca juga: Bisa Jadi Cara Deteksi Dini, Ini Ciri Fisik Anak dengan Down Syndrome

Oleh karena itu, sebagai orangtua, sangat penting untuk meningkatkan kesadaran anak terhadap perbedaan, dan menumbuhkan rasa menghargai terhadap anak-anak berkebutuhan khusus dan disabilitas, agar punya rasa toleransi yang tertanam hingga beranjak dewasa. 

Bagaimana cara mengajarkannya?

Cara mengajarkan anak menghargai perbedaan

1. Menggunakan media visual

Co-founder dan CEO Buumi Playscape, Natasha Guna (tengah), saat sesi talkshow memperingati hari Down Syndrome sedunia, di taman bermain miliknya, di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Co-founder dan CEO Buumi Playscape, Natasha Guna (tengah), saat sesi talkshow memperingati hari Down Syndrome sedunia, di taman bermain miliknya, di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Co-founder sekaligus CEO salah satu taman bermain anak yang inklusif, Buumi Playscape, Natasha Guna, mengaku sudah mengajarkan ketiga anaknya tentang kesetaraan sejak anak-anaknya masih kecil.

Ia menggunakan metode story-telling melalui media visual, seperti buku atau animasi. 

“Buku itu paling gampang dicerna oleh anak-anak, dan bisa sambil diceritakan juga sambil ngobrol-ngobrol. Saya punya salah satu buku cerita bergambar gitu tentang anak down syndrome, dan saya sering bacakan cerita itu ke anak saya,”

“Secara enggak langsung, mereka tuh melihat anak-anak down syndrome in real life ya seperti karakter buku itu,” kata Natasha dalam sesi talkshow peringatan hari Down Syndrome sedunia di Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). 

Baca juga: Mengintip Karya Lukisan Anak Down Syndrome yang Sarat Makna

Natasha menceritakan, sejak anaknya diceritakan tentang karakter down syndrome tersebut, sang anak lebih mengerti tentang kondisi anak tersebut dan tidak pernah merasa aneh jika bertemu anak down syndrome di kehidupan sehari-hari. 

2. Ajak anak berbaur dengan anak berkebutuhan khusus dan disabilitas

Acara peringatan hari Down Syndrome sedunia yang digelar di Buumi Playspace, Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024). KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Acara peringatan hari Down Syndrome sedunia yang digelar di Buumi Playspace, Pacific Place, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Cara lainnya diterapkan oleh Co-founder dan CEO dari brand skincare bayi dan anak-anak Loluna, Bianca Belnadia. 

Bianca biasanya mengajak anak untuk bermain dan berbaur dengan anak-anak berkebutuhan khusus dan disabilitas seusianya. 

Baca juga: Rekomendasi Taman Bermain Ramah Anak Disabilitas di Jakarta

“Sebisa mungkin sih saya inklusif, jadi kalau ada anak dengan down syndrome satu grup dan enggak berbaur dengan anak lain, saya ajak anak saya untuk bermain juga sama mereka,” kata Bianca dalam kesempatan yang sama. 

“Jadi anak aku tuh bisa melihat bahwa anak-anak dengan kebutuhan khusus itu bisa bermain sama dia, dan setara sama dia,” tambahnya. 

3. Terbuka tentang pengertian anak disabilitas

Salah satu anak dengan down syndrome di acara peringatan World Down Syndrome Day di Buumi Playspace, Pacific Place Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).KOMPAS.com/CHRISSTELLA EFIVANIA ROSALINE Salah satu anak dengan down syndrome di acara peringatan World Down Syndrome Day di Buumi Playspace, Pacific Place Jakarta Selatan, Senin (18/3/2024).

Cara terakhir adalah memberikan pengertian tentang anak disabilitas dan berkebutuhan khusus. Cara ini dilakukan oleh Natasha kepada anak-anaknya. 

“Aku biasanya memberi pengertian dulu sama anak-anakku, bahwa ada loh anak-anak lain yang punya special features di badannya, dan itu enggak apa-apa, memang Tuhan menciptakan manusia itu kan unik,” jelas Natasha. 

Natasha pun mengaku selalu mengingatkan untuk menerima perbedaan. 

Baca juga: Model Down Syndrome Ini Debut di London Fashion Week

“Aku emang pengin anak-anak itu sadar akan perbedaan, tetapi tidak membeda-bedakan. Emangnya kenapa kalau beda? Kalau kamu  beda, bukan berarti harus dibedakan. Memang special feature is like that,” tambahnya. 

Hal ini pun disambut baik oleh Psikolog Pendidikan, Paramita Indraswari.

“Kalau orangtuanya berlaku baik ke anak-anak dengan kebutuhan khusus, atau disabilitas, biasanya anak kecil itu akan niru perilaku orangtuanya juga. Kalau di psikologi, namanya teori modelling,” jelas psikolog yang akrab disapa Mita ini. 

Ia menjelaskan, dengan adanya kesadaran orangtua untuk mengajarkan anak menghargai perbedaan ini, anak kecil akan sendirinya akan bersikap baik kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan disabilitas. 

“Dengan adanya kesadaran, anak kecil juga pasti akan bermain dengan anak-anak itu kok, tidak akan membeda-bedakan,” pungkasnya. 

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Macam Love Language dan Artinya, Kamu yang Mana? 

7 Macam Love Language dan Artinya, Kamu yang Mana? 

Feel Good
6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

6 Cara Memakai Gua Sha agar Manfaatnya Maksimal

Look Good
Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Pijat Wajah dengan Gua Sha, Waspadai Risiko Ini

Look Good
Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Berapa Kali Sehari Menggunakan Gua Sha?

Look Good
Apa Itu Love Language?

Apa Itu Love Language?

Feel Good
Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Apakah Gua Sha Bisa Meniruskan Pipi?

Look Good
Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Kini Ada Pisau Lipat Swiss Army Tanpa Mata Pisau, Kenapa?

Look Good
Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Ketika Gaya Kampus Mengubah Cara Orang Berpakaian

Look Good
6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

6 Cara Mencukur Bulu Ketiak yang Benar agar Tak Iritasi 

Look Good
4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

4 Cara Membuat Masker Kopi untuk Wajah Sesuai Kondisi Kulit

Look Good
3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

3 Tips Merawat Rambut Bercabang, Rutin Gunting Ujung Rambut

Look Good
5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

5 Cara Menghilangkan Bulu Ketiak Secara Alami 

Look Good
Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Apakah Kopi Dapat Menghilangkan Bulu Ketiak? 

Feel Good
6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

6 Tips Menghindari Rambut Rontok Saat Tidur

Look Good
Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Kunyit Bisa Menghilangkan Bulu Ketiak, Simak Caranya 

Look Good
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com