Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/04/2024, 12:12 WIB
Wisnubrata

Editor

KOMPAS.com - Ketika kita merasakan bau badan yang tidak sedap, biasanya kita mencium ketiak kita. Ya, ketiak memang bisa menjadi sumber bau dari tubuh.

Karenanya banyak orang berusaha menghilangkan bau itu, salah satunya dengan melakukan “detoksifikasi” ketiak menggunakan masker yang terbuat dari bahan-bahan seperti arang dan cuka sari apel. Bahan-bahan ini diyakini membantu menghilangkan racun dan membuka pori-pori yang tersumbat.

Namun apakah kita perlu melakukan detoks untuk mendapatkan ketiak yang bebas bau?

Dermatolog Amy Kassouf, MD, menjelaskan apa itu detoksifikasi ketiak dan apakah hal itu perlu kita lakukan.

Baca juga: Berbagai Penyebab Bau Badan dan Bagaimana Mengatasinya

Apa itu detoks ketiak ?

Detoksifikasi ketiak adalah peggunaan masker yang dioleskan ke ketiak selama kurang lebih 15 menit. Masker dapat dibuat di rumah dengan bahan-bahan rumah tangga biasa seperti soda kue dan tepung maizena, atau beli jadi karena beberapa merek kecantikan menawarkan masker atau lulurnya sendiri.

Saat memakainya, kita harus tetap mengangkat lengan hingga masker mengering, lalu bilas dengan air, baik menggunakan waslap hangat atau mandi.

Apa fungsi detoks ketiak?

Saat kita mengganti deodoran, tubuh memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri dengan bahan-bahannya. Hal ini dapat memengaruhi jumlah dan jenis bakteri yang ada di ketiak, sehingga kita mungkin merasakan bau badan yang lebih kuat pada awalnya.

Banyak orang yang beralih dari deodoran aluminium ke deodoran alami melakukan detoksifikasi untuk membantu peralihan tersebut, dan mengklaim bahwa detoks dapat membantu deodoran alami bekerja lebih baik.

Penggemar detoksifikasi ketiak juga menyebutkan bahwa perawatan ini bisa mengekstrak racun melalui kelenjar keringat yang terdapat di ketiak, sehingga membuatnya lebih sehat dan berbau lebih harum.

Namun kenyataannya tidak sesederhana itu, kata Dr. Kassouf.

“Tidak ada alasan yang terbukti secara ilmiah untuk melakukan detoksifikasi,” katanya.

Dan, ingatlah bahwa hati dan ginjal kita dirancang untuk menghilangkan bahan kimia berbahaya, sementara keringat, urin, dan buang air besar juga menghilangkan racun dari tubuh.

Baca juga: Apa Saja Penghilang Bau Badan Alami yang Bisa Bikin Harum?

Masalah detoks ketiak

Meskipun sebagian besar bahan yang digunakan dalam detoksifikasi ketiak alami, iritasi dapat terjadi akibat bahan kimia abrasif atau basa dan asam yang kuat.

“Umumnya, bahan-bahan seperti tanah liat dan cuka sari apel tidak berbahaya,” kata Dr. Kassouf. “Tanah liat dapat mengikat molekul yang tidak diinginkan di kulit. Cuka sari apel, yang pada dasarnya adalah asam asetat, dapat membantu menjaga pH tetap rendah, sehingga dapat mencegah pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Tapi terlalu banyak atau terlalu terkonsentrasi pada salah satu produk bisa menyebabkan iritasi.”

Jadi, penting untuk memperhatikan apa yang kita oleskan pada ketiak. Misalnya, air jeruk nipis mungkin tampak seperti pilihan yang aman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com