Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 16/04/2024, 14:14 WIB
Nazla Ufaira Sabri,
Wisnubrata

Tim Redaksi

Sumber Kaspersky

KOMPAS.com - Dalam era digital yang semakin berkembang pesat, media sosial menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

Namun, di balik kemudahan dan keasyikan yang ditawarkan, tak jarang kita merasakan tekanan dan stres akibat penggunaan media sosial yang berlebihan.

Untuk meminimalkan dampak negatif dari jejaring sosial terhadap kesehatan, para ahli menyarankan beberapa tips sederhana seperti dilansir dari laman resmi perusahaan pengaman siber Kaspersky.

Baca juga: 9 Tanda Kamu Perlu Puasa Media Sosial

Cara mengatasi stres akibat penggunaan media sosial

1. Privasi pada pengaturan akun

Menyesuaikan pengaturan privasi akun merupakan langkah penting untuk melindungi informasi pribadi dan menjaga keamanan digital.

Dengan menyesuaikan siapa saja yang dapat melihat profil dan kiriman, pengguna dapat secara signifikan mengurangi risiko interaksi yang tidak diinginkan dengan orang asing yang mungkin berniat buruk.

Langkah proaktif ini mengurangi potensi ancaman seperti penguntitan, pencurian identitas, doxing, dan penipuan phishing.

Baca juga: Media Sosial Membuatmu Galau? Ini Manfaat Puasa Medsos

Mengikuti petunjuk dari layanan online Pemeriksa Privasi akan membantu pengguna untuk mengelola pengaturan privasi mereka di jejaring sosial yang paling populer.

2. Bijak memilih pertemanan

Membatasi koneksi ke orang-orang yang dikenal pengguna secara pribadi, dapat mengurangi kemungkinan bertemu dengan penipu dan menerima konten berbahaya atau jahat. Menemukan konten yang tidak pantas, seperti adegan kekerasan atau kekejaman, dapat menyebabkan ketidaknyamanan.

Dengan mengendalikan penerimaan permintaan pertemanan secara bijaksana, pengguna bisa mendapatkan konten online yang lebih positif dan aman.

Baca juga: 5 Cara Atasi Stres akibat Terpapar Berita Konflik di Media Sosial

Selain itu, menggunakan alat jejaring sosial untuk mengelompokkan teman memungkinkan untuk berbagi secara lebih personal.

Dengan mengelompokkan teman, pengguna dapat berbagi konten yang lebih pribadi dengan grup yang dekat, sehingga mendapatkan manfaat berbagi sosial dengan risiko yang lebih kecil.

3. Waspada terhadap link

Setiap tautan yang ditemukan di internet harus disikapi dengan hati-hati, bahkan jika tautan tersebut datang melalui pesan pribadi dari seorang teman, karena selalu ada kemungkinan akun mereka telah dibajak.

Di balik tautan yang tampaknya tidak berbahaya di media sosial, skema phishing sering kali mengintai, menyamar untuk meniru situs web yang sah.

Situs-situs tipuan ini dirancang untuk mengelabui pengguna agar mengungkapkan informasi sensitif, seperti kata sandi, detail keuangan, dan data pribadi lainnya.

Kemiripan situs phishing ini dengan situs asli dapat dengan mudah menimbulkan kebingungan, sehingga secara signifikan meningkatkan risiko kehilangan data pribadi.

Ancaman digital ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan dan penerapan praktik online yang aman, seperti memverifikasi keaslian situs web sebelum memasukkan informasi apa pun dan menggunakan solusi keamanan yang komprehensif.

Baca juga: 9 Tanda Kamu Perlu Puasa Media Sosial

4. Perkuat pembuatan kata sandi

Kata sandi yang lemah secara signifikan memudahkan orang dengan niat jahat menerobos, sehingga mereka bisa mendapatkan akses tidak sah ke akun media sosial.

Setelah dibobol, akun-akun ini bisa dieksploitasi dengan berbagai cara yang berbahaya, seperti menipu orang-orang dalam daftar kontak kita atau terlibat dalam pemerasan.

Kata sandi yang kuat dan kompleks berfungsi sebagai garis pertahanan pertama terhadap ancaman semacam itu, membantu melindungi informasi pribadi dan identitas digital, mencegah stres dan kerumitan akibat berurusan dengan akun yang diretas.

Selain itu, menggunakan pengelola kata sandi yang andal tidak hanya meningkatkan keamanan online, tetapi juga mengurangi stres karena harus mengingat banyak kata sandi yang rumit, sehingga perlindungan terhadap ancaman siber menjadi lebih maksimal.

5. Melaporkan aktivitas mencurigakan dan penindasan siber

Platform online dapat menjadi pelindung kita dalam upaya mencari keamanan dan ketenangan digital, karena mereka sangat berkepentingan dengan keamanan dan kepuasan penggunanya.

Ketika kita melaporkan konten yang merusak atau cyberbullying, kita tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga berkontribusi pada kesejahteraan komunitas yang lebih luas.

Laporan semacam itu memungkinkan perusahaan media sosial untuk mengambil tindakan yang tepat, seperti menghapus konten berbahaya, memblokir akun berbahaya, atau menerapkan fitur keamanan baru, sehingga mendorong ruang online yang lebih aman bagi semua orang.

"Di dunia media sosial, menggabungkan teknologi dengan membuat pilihan yang tepat adalah cara terbaik untuk melindungi kesehatan mental kita," kata Anna Larkina, pakar analisis konten web di Kaspersky.

Baca juga: Pentingnya Detoks Media Sosial

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com