Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 25/05/2024, 13:28 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

Cinta pada pandangan pertama cenderung sulit diungkapkan dengan kata-kata —kamu mungkin merasa ragu untuk menuliskan apa yang kamu sukai dari orang lain,” kata Manly.

Setelah kamu mengetahui lebih banyak tentang orang tersebut, hal itu kemungkinan akan berubah.

"Setelah mengenal dia lebih dekat, kemungkinan besar kamu akan bisa membuat daftar kualitas yang tak terhitung jumlahnya yang kamu sukai dari orang tersebut," tambah Manly.

Ketertarikanmu lebih dari sekedar ketertarikan fisik.

Telah disebutkan di atas perbedaan antara cinta pada pandangan pertama dan ketertarikan fisik. Jadi, jika kamu langsung jatuh cinta, kamu akan merasa ketertarikan yang lebih dalam daripada sekedar penampilan luar.

"Jatuh cinta pada pandangan pertama juga bisa memusingkan —seolah-olah kamu berada di dunia lain. Dan meskipun kamu mungkin merasakan ketertarikan seksual yang kuat, ketertarikan tersebut akan terasa seolah-olah berada di luar dunia fisik semata," Manly menjelaskan.

Ini juga berbeda dengan "kegilaan berbasis seks" dan ketertarikan seksual, jelasnya.

Kamu merasa gugup atau terlalu fokus.

Kamu mungkin memperhatikan munculnya tanda-tanda fisik tertentu saat jatuh cinta, tetapi ini juga bisa disalahartikan sebagai nafsu, jadi ingatlah hal itu saat kamu memeriksa perasaanmu.

“Karena bahan kimia yang dilepaskan di otak kita ketika kita menginginkan seseorang sangat mirip dengan bahan kimia yang dilepaskan saat kita mabuk, tubuh kita sering bereaksi dengan cara yang sama,” ujar Ribarsky. "Denyut jantung kita mungkin meningkat, kita mungkin merasa memerah, dan perut kita camur aduk ketika melihat atau terutama menyentuh si dia."

Kamu bisa juga mengalami euforia, bahkan sampai kurang tidur. “Jatuh cinta bisa berubah menjadi semacam perasaan euforia,” kata Ribarsky.

Kamu memiliki perasaan intim dan keinginan untuk masa depan bersama.

Tanda lain dari cinta pada pandangan pertama adalah perasaan "aneh namun meyenangkan" bahwa kamu merasa sudah mengenal si dia dengan sangat dekat.

Kamu mungkin juga bisa membayangkan hidup bersama dia sejak saat itu, atau “melihat si dia sebagai bagian penting dalam hidupmu,” katanya.

Baca juga: Apakah Cinta Pada Pandangan Pertama Itu Nyata?

Apakah cinta pada pandangan pertama bisa bertahan lama?

Para peneliti masih belum yakin apakah cinta pada pandangan pertama benar-benar ada atau tidak: Kamu mungkin mengalami fenomena ini dan merasa telah menemukan cinta dalam hidupmu. Namun, para ahli dan penelitian menunjukkan bahwa ketertarikan awal ini mungkin bukan cinta sejati.

Tapi mari kita lihat sisi baiknya: Jika kamu memiliki perasaan kasmaran yang muncul dengan cepat, hubunganmu pasti bisa tumbuh dan bertahan dalam ujian waktu.

“Penelitian menunjukkan bahwa cinta pada pandangan pertama pasti bisa bertahan lama, terutama jika pasangannya memiliki kecocokan dalam bidang-bidang utama seperti kepribadian, minat, dan nilai-nilai,” kata Manly, merujuk pada penelitian tahun 2011 yang membandingkan mereka yang langsung jatuh cinta, dengan pasangan yang awalnya hanya berteman. 

“Meskipun beberapa orang mungkin memperkirakan bahwa kualitas hubungan pada pasangan 'cinta pada pandangan pertama' pada akhirnya lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang perasaan romantisnya tumbuh seiring waktu, penelitian menunjukkan bahwa pasangan ini menikmati kualitas hubungan yang sama dengan mereka yang membangun persahabatan terlebih dahulu.”

Kunci dari kedua hubungan tersebut adalah kesamaan kepribadian. Manly menjelaskan, "Mereka yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang lebih mirip —entah itu cinta pada pandangan pertama atau lainnya— cenderung menikmati kualitas hubungan romantis yang lebih tinggi."

Sebagai perbandingan, hubungan yang tidak memiliki elemen ini dan hanya didasarkan pada nafsu dan ketertarikan fisik kemungkinan besar tidak akan bertahan.

“Cinta abadi harus dibangun di atas lebih dari sekedar nafsu fisik. Cinta membutuhkan keintiman emosional dan komitmen,” Ribarsky menekankan. 

“Bahan kimia yang dilepaskan di otak kita saat kita bernafsu terhadap seseorang pada akhirnya akan memudar—atau pengaruhnya akan lebih kecil terhadap kita. Jadi, kita harus berupaya mengembangkan hubungan yang dibangun di atas fondasi yang lebih kuat daripada daya tarik fisik.”

Baca juga: Pria Paling Cepat Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com