Bagaimana jika Terlanjur Menikah dengan Laki-laki Tanpa Modal?  

Terlanjur menikah dengan laki-laki tanpa modal 

Lantas, bagaimana jika perempuan sudah terlanjur menikah dengan laki-laki tanpa modal? Simak pandangan para psikolog berikut ini. 

1. Komunikasi terbuka dan tegas

Kasandra mengatakan komunikasi terbuka menjadi kunci utama dalam rumah tangga, utamanya saat suami tak bekerja. Menurutnya, istri perlu berbicara dengan suami tentang kekhawatiran dan harapan  terkait situasi dalam rumah tangganya.

“Jelaskan bagaimana perasaan selama menghadapi situasi ini dan bagaimana hal ini mempengaruhi hubungan dan kehidupan keluarga,” tuturnya. 

Dihubungi terpisah, Psikolog Dr. Pingkan C. B. Rumondor, M.Psi, mengungkapkan pendapat senada. Menurutnya, istri perlu menyampaikan harapannya secara tegas kepada suami berkaitan dengan kondisi rumah tangga mereka. 

“Istri perlu menyatakan dengan tegas harapannya pada suami,” jelasnya. 

Baca juga: 11 “Red Flag” yang Wajib Diwaspadai Saat Kencan Pertama

2. Perencanaan dan batasan finansial 

Karena hanya istri yang memiliki penghasilan, maka perlu perencanaan dan batasan finansial yang jelas, menurut kedua psikolog. Kasandra mengatakan suami dan istri perlu membuat rencana keuangan yang jelas dan realistis, sesuai dengan anggaran. 

“Diskusikan bagaimana Anda dapat mengelola keuangan keluarga dengan baik, termasuk membagi tanggung jawab keuangan dan menetapkan tujuan keuangan bersama,” ujarnya. 

Sementara, Pingkan menekankan batasan pengelolaan keuangan, mengingat hanya ada satu sumber pendapatan sehingga tidak bisa mengakomodasi semua pengaluaran. 

“Istri juga perlu membuat batasan dalam pengelolaan keuangan keluarga, misalnya tidak selalu mengabulkan saat suami minta dibelikan sesuatu,” tutur Pingkan.

3. Bantu suami menemukan motivasi 

Menurut Kasandra, istri juga perlu membantu suaminya untuk menemukan motivasi untuk mencari pekerjaan. Dimulai dengan memahami alasan di balik ketidakmampuan atau ketidakberanian suami untuk bekerja. 

“Bantu suami menemukan motivasi dan minatnya dalam mencari pekerjaan yang sesuai,” kata Kasandra.

Baca juga: 5 Tipe Cowok yang Tak Pernah Susah Dapat Pasangan

4. Pembagian peran 

Saat hanya istri yang bekerja, maka pembagian peran dalam rumah tangga sangat penting. Terlebih, kata Pingkan, peran gender di Indonesia masih cenderung tradisional. Dalam arti, lanjutnya, tugas suami adalah mencari nafkah, sedangkan istri adalah ibu rumah tangga. 

Jadi, guna menghindari beban ganda pada istri (mencari nafkah dan mengurus rumah tangga), harus ada pembagian peran antar pasangan. 

“Istri dapat mencoba membicarakan pembagian peran di rumah tangga. Jika suami sangat enggan bekerja, mungkin dapat membantu mengurus rumah tangga,” jelas Pingkan. 

Baca juga: Kenali 10 Tanda Red Flag dalam Hubungan

5. Cari dukungan 

Jika berada dalam situasi sulit, maka jangan ragu untuk meminta dukungan dari keluarga, teman, maupun profesional seperti konselor pernikahan atau psikolog. Mereka dapat memberikan saran dan bimbingan yang berguna dalam menghadapi masalah rumah tangga. 

6. Evaluasi hubungan 

Jika berbagai langkah sudah dilakukan, namun suami tidak berubah dan kondisi rumah tangga terus memburuk, mungkin sudah saatnya untuk mempertimbangkan evaluasi ulang hubungan.

Kasandra menuturkan, pernikahan yang sehat dan bahagia membutuhkan komitmen dan kerja sama dari kedua belah pihak. Jika hanya satu pihak yang berjuang, maka rumah tangga bisa goyah.

“Jika suami tidak mau berubah atau tidak ada perubahan positif, seseorang mungkin perlu mempertimbangkan opsi lain,” ujar Kasandra.