Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Dimaksud Sindrom Anak Tunggal, Benarkah Mereka Selalu Egois?

Kompas.com - 29/06/2024, 08:08 WIB
Wisnubrata

Editor

Sumber Best Life

KOMPAS.com - Kamu mungkin pernah mendengar bahwa anak tertua adalah anak yang bossy dan suka mengatur, anak tengah adalah pemberontak, dan anak bungsu selalu mendapatkan apa yang diinginkannya

Tetapi benarkah begitu? Ternyata semua ini hanyalah stereotip dan penyederhanaan yang berlebihan yang tidak selalu tepat. 

Selain itu ada juga stereotip tentang anak tunggal. Menurut teori “sindrom anak tunggal”, tidak memiliki saudara kandung dapat membuat seseorang memiliki kepribadian tertentu.

Tentu saja, jumlah saudara kandung yang dimiliki seseorang dapat membentuk kepribadiannya, namun sejauh mana? Dan apakah yang dimaksud dengan sindrom anak tunggal, dan apakah gagasan ini valid? 

Baca juga: Melatih Anak Tunggal agar Mudah Bergaul dan Mau Berbagi

Apa itu sindrom anak tunggal?

Menurut Kristie Tse, LMHC, seorang psikoterapis dan pendiri Uncover Mental Health Counseling, sindrom anak tunggal mengacu pada gagasan bahwa anak tunggal cenderung memiliki serangkaian sifat negatif tertentu, seperti egois atau keras kepala.

Teori ini dapat ditelusuri kembali ke tahun 1896 ketika psikolog anak Amerika G. Stanley Hall mempublikasikan hasil survei nasional yang dilakukannya. 

Berdasarkan temuannya, anak tunggal mempunyai daftar panjang sifat-sifat negatif yang menyebabkan dia menyebut bahwa menjadi anak tunggal adalah sebuah "masalah" tersendiri. Tak perlu dikatakan lagi, karyanya kini dipandang kontroversial.

Selama 50 tahun terakhir, para ahli psikologi anak menantang dan membantah banyak kesimpulan Hall. Menurut mereka, apa yang dituliskan Hall tidak sepenuhnya benar.

Ciri-ciri umum pada anak tunggal

Meski begitu, menurut terapis, ada beberapa ciri umum anak tunggal:

1. Kemandirian

Para ahli mengatakan anak tunggal secara alami lebih cenderung menjadi mandiri. Bagaimanapun juga, mereka tidak memiliki saudara kandung yang dapat diajak bergaul, belajar, atau meminta bantuan.

Hasilnya, mereka belajar mengambil tanggung jawab secara mandiri, jelas Catherine Nobile, PsyD, psikolog klinis dan direktur Nobile Psychology.

“Sebagai anak tunggal, saya bisa membuktikan kedalaman introspeksi dan kemandirian yang sering berkembang tanpa saudara,” tambah Tse. “Pengalaman pribadi saya juga membentuk empati dan pemahaman saya dalam praktik terapi saya.”

Baca juga: 5 Keuntungan Kakak Beradik Dibandingkan Anak Tunggal

2. Kreativitas

Karena anak tunggal tidak mempunyai saudara untuk diajak bermain, mereka terpaksa harus menghibur diri sendiri.

Akibatnya, anak tunggal seringkali sangat kreatif dan memiliki imajinasi yang kaya, kata Natalie Rosado, LMHC, pakar kesehatan mental di aplikasi Sanity & Self self-care untuk wanita.

“Selain itu, anak tunggal dapat mengembangkan keterampilan pemecahan masalah yang kuat dan rasa disiplin diri yang kuat,” tambah Nobile.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com