Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, 3 Panduan Penting Menggendong Bayi Pakai Baby Carrier

Kompas.com - 30/06/2024, 19:11 WIB
Nabilla Ramadhian,
Nabilla Tashandra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat menggendong bayi menggunakan baby carrier, orang-orang yang kurang familiar mungkin akan langsung memasukkan bayi ke dalam alat itu.

Namun, terenyata ada cara tersendiri yang harus dipahami ketika menggendong bayi memakai baby carrier demi menjaga keamanan dan kenyamanan sang buah hati.

Konsultan Baby Wearing di Nanababycarrier, Belva Rosmarthsida, mengungkapkan bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dala panduan menggendong bayi yang perlu dipelajari para orangtua. Apa saja?

Baca juga: Penting, Ketahui 4 Hal Ini Sebelum Gendong Bayi Pakai Baby Carrier

1. TICKS

TICKS itu T-nya tight atau erat, I-nya in view all the time. Jadi bayi terlihat si penggendong. C-nya itu close enough to kiss, K-nya keep chin off the chest, dan S-nya supported back,” jelas Belva dalam pameran Mommy N Me di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (28/6/2024).

Adapun, yang dimaksud dengan tight adalah seberapa erat baby carrier terpasang pada tubuh orangtua, serta tali-tali pengamannya pada tubuh bayi.

Sementara in view all the time adalah bayi harus selalu berada dalam jangkauan penglihatan orangtua. Ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, close enough to kiss adalah untuk memudahkan orangtua mencium sang buah hati alias memperkuat ikatan dengan mereka.

Untuk keep chin off the chest, ini berkaitan dengan jalur pernapasan bayi ketika posisi kepalanya menunduk alias dagu menempel pada dada.

“Dagu tidak boleh menempel pada dada karena jalur pernapasan akan tertutup. Makanya kalau menggendong, bayi tidak boleh nunduk. Harus diperhatikan jalan udaranya agar tidak terhambat,” kata Belva.

Baca juga:

Sedangkan supported back, mengacu pada bagian depan kain baby carrier yang tidak hanya menutupi punggung bayi, tetapi juga leher.

2. M-shape

Untuk posisi M-shape, Belva mengatakan bahwa posisi ini adalah ketika bayi digendong dengan posisi lutut lebih tinggi daripada bokong.

“Sebenarnya kalau diperhatikan, bayi yang baru lahir kalau ditelentangin posisinya akan ngebuka kakinya. Lututnya kayak lebih tinggi dari pantat. Itu posisi alami bayi. Jadi posisi M-shape untuk keamanan dan kesehatan tulang bayi,” ucap dia.

3. Knee to Knee

Kemudian adalah knee to knee. Panduan ini lebih mengacu pada letak kain yang menunjang posisi menggendong bayi secara M-shape.

“Kainnya harus menopang lipatan lutut satu dan lipatan lutut lainnya,” tutur Belva.

Baca juga:

Jadi, kaki bayi tidak akan menggantung seperti ketika orang dewasa menaiki flying fox karena posisi itu dapat membuat mereka kurang nyaman.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com