Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 3 Panduan Penting Menggendong Bayi Pakai Baby Carrier

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat menggendong bayi menggunakan baby carrier, orang-orang yang kurang familiar mungkin akan langsung memasukkan bayi ke dalam alat itu.

Namun, terenyata ada cara tersendiri yang harus dipahami ketika menggendong bayi memakai baby carrier demi menjaga keamanan dan kenyamanan sang buah hati.

Konsultan Baby Wearing di Nanababycarrier, Belva Rosmarthsida, mengungkapkan bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan dala panduan menggendong bayi yang perlu dipelajari para orangtua. Apa saja?

1. TICKS

“TICKS itu T-nya tight atau erat, I-nya in view all the time. Jadi bayi terlihat si penggendong. C-nya itu close enough to kiss, K-nya keep chin off the chest, dan S-nya supported back,” jelas Belva dalam pameran Mommy N Me di Jakarta Convention Center (JCC), Jumat (28/6/2024).

Adapun, yang dimaksud dengan tight adalah seberapa erat baby carrier terpasang pada tubuh orangtua, serta tali-tali pengamannya pada tubuh bayi.

Sementara in view all the time adalah bayi harus selalu berada dalam jangkauan penglihatan orangtua. Ini untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Selanjutnya, close enough to kiss adalah untuk memudahkan orangtua mencium sang buah hati alias memperkuat ikatan dengan mereka.

Untuk keep chin off the chest, ini berkaitan dengan jalur pernapasan bayi ketika posisi kepalanya menunduk alias dagu menempel pada dada.

“Dagu tidak boleh menempel pada dada karena jalur pernapasan akan tertutup. Makanya kalau menggendong, bayi tidak boleh nunduk. Harus diperhatikan jalan udaranya agar tidak terhambat,” kata Belva.

  • Hindari, 3 Pantangan Saat Menggendong Bayi Pakai Baby Carrier
  • Seberapa Sering Harus Mengganti Popok Bayi?

Sedangkan supported back, mengacu pada bagian depan kain baby carrier yang tidak hanya menutupi punggung bayi, tetapi juga leher.

2. M-shape

Untuk posisi M-shape, Belva mengatakan bahwa posisi ini adalah ketika bayi digendong dengan posisi lutut lebih tinggi daripada bokong.

“Sebenarnya kalau diperhatikan, bayi yang baru lahir kalau ditelentangin posisinya akan ngebuka kakinya. Lututnya kayak lebih tinggi dari pantat. Itu posisi alami bayi. Jadi posisi M-shape untuk keamanan dan kesehatan tulang bayi,” ucap dia.

3. Knee to Knee

Kemudian adalah knee to knee. Panduan ini lebih mengacu pada letak kain yang menunjang posisi menggendong bayi secara M-shape.

“Kainnya harus menopang lipatan lutut satu dan lipatan lutut lainnya,” tutur Belva.

  • Amankah Memakaikan Baju Penuh Aksesori pada Bayi?
  • Apa Material Terbaik untuk Pakaian Bayi?

Jadi, kaki bayi tidak akan menggantung seperti ketika orang dewasa menaiki flying fox karena posisi itu dapat membuat mereka kurang nyaman.

https://lifestyle.kompas.com/read/2024/06/30/191100120/simak-3-panduan-penting-menggendong-bayi-pakai-baby-carrier

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com