Editor
KOMPAS.com - Istilah hubungan parasosial sering kita lihat di media sosial dan kerap dikaitkan dengan fenomena gandrung terhadap idola.
Namun, apa yang dimaksud dengan hubungan parasosial? Berikut ulasannya lebih lanjut.
Psikolog klinis Adam Borland, PsyD mendeskripsikan hubungan parasosial sebagai hubungan sepihak atau ikatan dengan orang yang tidak kita kenal, seperti dilansir dari Cleveland Clinic.
Orang yang dimaksud biasanya adalah seorang selebritas, tetapi bisa juga individu fiksi seperti tokoh dalam buku favorit, karakter kartun atau video game, dan lainnya.
Dilansir dari Verywell Mind, tokoh-tokoh ini bisa ditemui lewat berbagai platform, termasuk animasi, media, acara televisi, podcast, talkshow di radio, dan platform media sosial.
Baca juga:
Meskipun sebagian dari kita mungkin baru mendengar istilah ini, fenomenanya sebetulnya tidak baru.
Bahkan, kata Borland, fenomena ini sudah ada sejak sebelum ada internet dan media sosial.
"Orang-orang banyak berbicara tentang mengagumi bintang film, atlet, atau figur publik yang mereka jadikan sebagai teman. Dan itu lebih dari sekadar menjadi penggemar. Hubungan parasosial adalah tentang memiliki identifikasi dan rasa keterkaitan yang sangat kuat," ujarnya.
Dengan kehadiran internet dan media sosial, hubungan parasosial semakin mudah terbentuk.
Di sisi lain, fenomena ini menghasilkan uang yang besar bagi sebagian pihak, termasuk selebritas dan industri yang ada di sekitar mereka.
Namun, bukan berarti semuanya berkaitan dengan bisnis. Banyak orang terkenal memiliki kasih sayang yang tulus kepada para penggemarnya dan ingin dapat berinteraksi dengan mereka dalam suasana yang aman dan terkendali.
Streaming langsung, misalnya, memungkinkan hal tersebut. Teknologi telah memperkuat ikatan yang dirasakan antara selebritas dan penggemarnya, baik dalam konteks positif maupun negatif.
Meskipun hubungan parasosial terlihat aneh bagi sebagian orang karena tidak ada timbal balik, tapi penting untuk diingat bahwa manusia secara evolusioner terhubung dengan koneksi sosial.
Baca juga: Waspadai, 8 Red Flag di Profil Aplikasi Kencan
Hubungan parasosial bisa datang dalam beberapa bentuk, yakni:
Tidak seperti hubungan parasosial, yang melampaui interaksi media tunggal dan secara psikologis beroperasi seperti hubungan kehidupan nyata, interaksi parasosial terjadi secara eksklusif saat berinteraksi dengan persona melalui media dan secara psikologis menyerupai interaksi tatap muka di kehidupan nyata.
Contohnya, jika kita merasa menjadi salah satu anggota geng saat melihat karakter-karakter dalam serial tertentu, kita mengalami interaksi parasosial.
Jika kita terus memikirkan tokoh-tokoh dalam serial drama setelah menyelesaikan episode, bahkan mungkin merujuk pada perilaku tokoh di acara tersebut seolah-olah dia adalah seseorang yang kita kenal, maka kita sudah membentuk hubungan parasosial dengan karakter tersebut.
Berdasarkan teori keterikatan yang dicetuskan oleh psikiater John Bowlby, yang menggambarkan ikatan mendalam antara pengasuh dan anak serta antara pasangan romantis, keterikatan parasosial terjadi ketika persona media menjadi sumber kenyamanan, rasa aman, dan tempat berlindung yang aman bagi kita.
Seperti interaksi dan hubungan parasosial, keterikatan parasosial berfungsi serupa dengan keterikatan dalam kehidupan nyata. Oleh karena itu, komponen penting dari keterikatan parasosial adalah pencarian kedekatan.
Namun, alih-alih interaksi langsung, kedekatan dalam keterikatan parasosial dicapai melalui cara-cara yang dimediasi, seperti menonton ulang karakter fiksi tertentu dalam film atau acara televisi atau mengikuti akun media sosial para pesohor media.
Baca juga: 5 Cara Mengatasi Micro Cheating jika Pasangan Kita Melakukannya
Meskipun penelitian lebih lanjut tentang hubungan parasosial masih diperlukan, bukti menunjukkan bahwa hubungan ini memiliki potensi kelemahan dan manfaat.
Para peneliti percaya bahwa hubungan ini normal dan cukup umum. Namun, jika pikiran dan perilaku kita terhadap figur tersebut menyebabkan tekanan atau mengganggu kemampuan kita untuk berfungsi secara normal, maka pertimbangkan untuk berbicara dengan profesional.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangView this post on Instagram