Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
KOMPAS.com - Pernikahan adalah salah satu topik penting yang seringkali diabaikan dalam pembicaraan sehari-hari antara anak dan orangtua.
Banyak orangtua beranggapan bahwa anak mereka masih terlalu kecil untuk membahas isu pernikahan, sehingga topik ini jarang diangkat.
Padahal, penting bagi anak untuk sejak dini berdiskusi dengan orangtua mengenai pernikahan agar memiliki pemahaman yang baik tentang hubungan yang sehat di masa depan.
Menurut Psikolog Gones Saptopwati, pernikahan perlu dipersiapkan dengan matang, baik dari segi biologis, mental, maupun finansial.
Baca juga:
Oleh karena itu, pembicaraan tentang pernikahan sebaiknya dimulai sejak anak masih kecil.
"Kita ngobrol sebaiknya sejak dini, kenapa nikah itu harus (saat usia) matang. Ajak anak berdiskusi," ujarnya saat diwawancarai Kompas.com, Rabu (9/10/2024).
Anak merupakan individu yang memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
Mereka seringkali mengajukan pertanyaan tentang berbagai hal, termasuk pernikahan.
Gones menekankan bahwa ketika anak mulai bertanya tentang pernikahan, orangtua dapat memanfaatkan momen tersebut untuk berdiskusi.
"Kemudian, kita juga bisa tanya pendapatnya tentang pernikahan. Itu bagus untuk diskusi," jelasnya.
Orangtua dapat memulai dengan menanyakan kepada anak apa yang mereka ketahui tentang pernikahan, mengapa pernikahan sebaiknya dilakukan di usia dewasa, serta tanggung jawab apa yang harus diemban setelah menikah.
Dengan mendengarkan jawaban anak, orangtua bisa memahami pandangan dan harapan anak tentang pernikahan di masa depan.
"Orangtua jadi coach untuk anak-anaknya, pendengar yang baik, tidak langsung menghakimi tapi berdiskusi untuk menggali sudut pandang anak," ungkap Gones.
Baca juga:
Edukasi tentang pernikahan melalui diskusi ini sangat bermanfaat dalam membentuk karakter anak dan menjadi fondasi untuk membangun hubungan yang sehat di masa depan.
Ketika anak sudah beranjak remaja dan lebih memahami hubungan antara laki-laki dan perempuan, orangtua dapat mengajaknya berdiskusi tentang kasus-kasus yang relevan, seperti perceraian artis yang sedang ramai dibicarakan atau kasus di sekitar mereka.