KOMPAS.com - Setelah melahirkan, tubuh ibu tentu tak lagi sama seperti saat sebelum hamil.
Itu sebabnya, banyak ibu menyusui yang ingin segera kembali ke bentuk tubuh semula.
Namun, diet pada masa menyusui perlu dilakukan dengan hati-hati, agar tidak mengganggu produksi ASI.
Menurut ahli gizi dan dietitian Puteri Aisyaffa Aziza, berikut beberapa tips diet untuk menurunkan berat badan bagi ibu menyusui.
Baca juga: Cerita Diet Puteri, Berhasil Turunkan Berat Badan 21 Kg Pasca-Kehamilan
Menurut Puteri, ibu menyusui memerlukan lebih banyak asupan makanan, karena menyusui memerlukan lebih banyak energi.
“Jadi, ibu menyusui itu, intake makanannya memang harus lebih besar daripada ibu hamil,” ujarnya ketika diwawancarai Kompas.com, Rabu (6/11/2024).
Namun, penting untuk tetap mindful dalam memilih makanan dan mengatur porsi.
“Ketika mengambil makanan di atas piring, itu porsinya jangan terlalu banyak. Jadi, mungkin kalau misalnya nasi, ya cukup satu centong nasi,” jelas Puteri.
Porsi makan ibu menyusui memang perlu lebih banyak, tapi sebaiknya makan dengan porsi kecil namun lebih sering, sekitar setiap dua jam sekali.
Ibu menyusui bisa makan empat kali makan utama dan tiga kali selingan.
Menurut Puteri, metode pemasakan juga penting. Pilihlah metode memasak yang lebih sehat seperti direbus, dipanggang, atau dikukus, dari pada selalu menggoreng atau menggunakan santan yang bisa menambah lemak jenuh.
“Makanan yang digoreng dan bersantan akan meningkatkan lemak jenuh pada tubuh, jadinya berat badan kita susah turun,” jelasnya.
Baca juga: Busui Harus Makan Lebih Sering, Ini Jadwal Makan yang Bisa Diterapkan
Ibu menyusui yang sedang diet dapat memilih menu sarapan yang ringan dan tidak terlalu berat. Hindari makan nasi terlalu banyak karena dapat membuat lemas dan gampang lapar.
“Makannya nasi sedikit saja, mungkin setengah centong,” pungkas Puteri.
Camilan sehat sangat penting untuk ibu menyusui. Setiap dua jam setelah makan utama, cobalah camilan sehat seperti buah-buahan segar, kacang-kacangan yang mengandung vitamin E seperti almond dan kacang mede.
“Atau kalau misalnya mau yang dikukus-kukus, kayak siomay, dimsum, itu juga boleh,” tutur Puteri.
Baca juga: Bolehkah Makan Camilan Saat Diet?
Dalam setiap waktu makan utama, penting untuk memilih makanan yang seimbang, dengan protein, karbohidrat, dan sayuran.
“Terus lauknya, dikombinasi antara hewani dan nabati. Jadi ada misalnya dada ayam, terus habis itu ada tahu tempenya juga,” tutup Puteri.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang