KOMPAS.com - Selama masa kehamilan, ibu bukan saja harus menjaga kesehatannya sendiri, tapi juga harus menjaga kesehatan janinnya.
Itulah mengapa, ibi hami tak boleh sembarangan mengonsumsi makanan dan menggunakan skincare.
Kandungan dalam skincare untuk ibu hamil, harus benar-benar diperhatikan dengan seksama.
Baca juga: Ibu Hamil Jangan Sering Pakai Perabotan Plastik, Ini Alasannya
Pasalnya, jika seorang ibu hamil memakai skincare yang mengandung merkuri, maka bisa berisiko membahayakan janin.
"Merkuri dikenal memiliki efek teratogenik, yaitu kemampuan untuk menyebabkan kelainan kongenital (cacat lahir) pada janin yang sedang berkembang," ungkap dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arini Astasari Widodo SM, SpDVE kepada Kompas.com, Selasa (28/1/2025).
Ia menjelaskan, setiap kandungan yang ada di dalam produk skincare, akan diserap oleh kulit dan menyebar ke seluruh organ tubuh yang dibawa oleh aliran darah.
Merkuri, katanya, merupakan salah satu zat memiliki sifat yang sulit dieliminasi oleh tubuh, sehingga menyebabkan penumpukan dalam organ-organ tertentu.
"Merkuri dapat melewati plasenta dan mencapai janin, menyebabkan kerusakan langsung pada jaringan yang sedang berkembang," katanya.
Selain itu, dokter Arini juga menyampaikan efek stres oksidatif yang disebabkan oleh merkuri dapat mengganggu perkembangan normal sel dan jaringan janin.
Hal ini karena adanya gangguan jalur metabolik penting yang dapat menghambat pembentukan protein, DNA, dan membran sel yang diperlukan untuk perkembangan janin.
"Paparan merkuri selama kehamilan telah dikaitkan dengan berbagai kelainan kongenital, termasuk kerusakan otak, gangguan perkembangan sistem saraf, dan cacat jantung," ungkapnya.
Oleh karena itu, ia mengimbau agar ibu hamil tidak memakai skincare yang mengandung bahan berbahaya, seperti merkuri.
Baca juga: Awas, Kandungan Merkuri dalam Skincare Bisa Rusak Fungsi Organ Tubuh
Selain merkuri, ada beberapa kandungan skincare yang juga harus dihindari ibu hamil, seperti Oxybenzone, Paraben, Retinoid, Hydroquinone, Formalin, Timbal dan sebagainya.
"Untuk ibu hamil dan menyusui, perhatikan apakah produk yang digunakan boleh digunakan dalam kehamilan dan menyusui," pungkas dokter Arini.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang