Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keramas Saat Demam, Aman atau Berbahaya? Ini Penjelasan Medisnya

Kompas.com, 20 April 2025, 15:45 WIB
Ria Apriani Kusumastuti

Penulis

KOMPAS.com — Banyak orang beranggapan bahwa keramas saat demam bisa membuat penyakit semakin parah.

Tidak sedikit yang memilih menunda mencuci rambut hingga suhu tubuh kembali normal. Namun, benarkah anggapan tersebut sesuai dengan fakta medis?

Ternyata, keramas saat sedang demam tidak otomatis memperburuk kondisi kesehatan seseorang.

Para pakar kesehatan menegaskan, rambut yang basah tidak berkaitan langsung dengan munculnya penyakit.

Baca juga: Perlukah Keramas Setiap Hari?

Rambut basah tidak menyebabkan demam

Melansir Medical News Today, penyebab utama seseorang mengalami demam adalah infeksi virus, bukan karena kondisi rambut yang basah setelah mandi.

Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mencatat, rata-rata orang dewasa bisa terkena flu dua hingga tiga kali dalam setahun, dan penularannya terjadi akibat virus yang menyebar melalui udara atau kontak fisik, bukan akibat suhu air saat mandi.

Pernyataan serupa juga disampaikan oleh Dr. Carmen Dargel dari Mayo Clinic Health System.

Menurutnya, rambut basah tidak akan membuat seseorang jatuh sakit, meski keluar rumah dalam kondisi demikian.

“Demam disebabkan oleh infeksi virus, bukan karena rambut yang belum kering,” jelasnya.

Baca juga: 8 Cara agar Rambut Sehat, dari Nutrisi Makanan hingga Keramas

Mengapa setelah keramas tubuh sering terasa tidak nyaman?

Meski tidak menyebabkan demam, keramas dalam kondisi tubuh kurang fit bisa menimbulkan rasa tidak nyaman, terutama bila dilakukan dengan cara yang kurang tepat. Hal ini berkaitan dengan perubahan suhu tubuh dan lingkungan yang lembap.

Ketika rambut tidak dikeringkan dengan baik, tubuh kehilangan panas lebih cepat, terutama dalam suhu lingkungan yang dingin.

Riset yang dipublikasikan Medical News Today pada 2015 menyebutkan, bagian kepala cenderung lebih cepat kehilangan panas dibanding area tubuh lain, apalagi bila suhu udara di bawah 15 derajat Celsius.

Selain itu, kebiasaan tidur dengan rambut basah juga bisa memicu masalah kulit kepala.

Permukaan bantal yang lembap menjadi lingkungan ideal bagi jamur seperti Malassezia untuk berkembang, yang pada akhirnya bisa memicu ketombe, infeksi kulit kepala, bahkan jerawat di sekitar wajah.

Baca juga: Keramas Seminggu Berapa Kali? Berikut 4 Faktor Penentunya

Tips keramas aman saat demam

Keramas ketika sedang demam sebenarnya aman, asalkan memperhatikan suhu air dan cara mengeringkan rambut.

Dilansir dari Times of India, penggunaan air yang terlalu panas bisa membuat rambut kehilangan kelembapan alami, menyebabkan kutikula terbuka dan rambut menjadi mudah rapuh.

Sebaliknya, air yang terlalu dingin bisa membuat tubuh semakin menggigil, terutama saat daya tahan tubuh sedang menurun.

Maka dari itu, para ahli menyarankan untuk menggunakan air hangat saat keramas, lalu bilas akhir dengan air dingin secukupnya untuk menjaga kelembapan rambut.

Setelah keramas, rambut sebaiknya dikeringkan dengan handuk bersih dan tidak langsung menggunakan alat pengering bersuhu tinggi. Biarkan rambut kering alami untuk mencegah kerusakan rambut lebih lanjut.

Jadi, mitos bahwa keramas bisa memperparah demam tidak sepenuhnya benar.

Yang penting, lakukan dengan cara yang aman: hindari air terlalu dingin, keringkan rambut sampai benar-benar kering, dan jangan tidur dalam kondisi rambut masih basah.

Dengan langkah tersebut, kamu tetap bisa menjaga kebersihan tubuh sekaligus mencegah rasa tidak nyaman yang justru bisa memperlambat proses pemulihan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau