KOMPAS.com - Merasakan pemutusan hubungan kerja (PHK) dua kali, membuat seorang perempuan bernama Devi sempat merasa putus asa.
Terlebih, PHK kedua ia alami saat sedang berduka, setelah belum lama kehilangan sang ibu.
Namun, Devi menemukan cara untuk bangkit dan tetap semangat menjalani hari-hari.
Baca juga: Belajar dari Pengalaman Kena PHK Dua Kali, Klara Livia Tak Lagi Andalkan Satu Pekerjaan
Berikut tiga tips dari Devi agar tetap semangat menjalani hidup, khususnya bagi orang-orang yang sedang mengalami masa sulit akibat PHK.
Sebagai perempuan yang beragama, Devi menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Ia percaya bahwa rezeki sudah diatur dan tidak akan tertukar. Meski sempat kehilangan pekerjaan, ia yakin akan selalu ada jalan lain yang terbuka.
“Jadi aku mengedepankan perasaan dan pikiranku terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Rezeki itu udah pasti ada yang ngatur. Kita diciptain di hidup ini tapi enggak ada tujuan itu enggak mungkin, pasti kita pasti ada tujuan,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com pada Kamis (24/4/2025).
Devi juga menerapkan ilmu stoikisme untuk membantu dirinya tetap waras saat mengalami PHK dua kali.
Stoikisme adalah aliran filsafat yang mengajarkan untuk menenangkan batin dan menerima apa yang tidak dapat dikendalikan.
Devi percaya bahwa setiap orang memiliki jalan dan waktunya masing-masing. Oleh karena itu, ia memilih untuk tidak membandingkan pencapaiannya dengan orang lain.
“Nah, untuk timing suksesnya orang itu ‘kan beda-beda, bisa aja kita di umur 30 baru sukses, di umur 40 baru sukses. Tetap ini sih, tetap nerapin ilmu stoikisme,” jelasnya.
Baca juga: 3 Cara Menjaga Kewarasan Usai Kena PHK, Salah Satunya Ekspresikan Emosi
Tips terakhir yang Devi bagikan adalah tetap bersyukur, meskipun sedang berada di masa-masa sulit.
Sebagai tulang punggung keluarga, ia sering mendapat tekanan karena dituntut untuk menafkahi keluarga.
Namun, ia memilih untuk tetap bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk belajar, tumbuh, dan berkembang.
“Tetap bersyukur karena masih diberikan kesempatan untuk belajar dan berkembang,” ujarnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang