KOMPAS.com – “Scorpio pasti pendendam”, “Gemini mukanya dua”, atau “Virgo selalu perfeksionis”.
Pernah mendengar atau bahkan ikut menyebutkan stereotip seperti itu?
Dalam kehidupan sehari-hari, zodiak kerap dijadikan acuan untuk menilai karakter seseorang, bahkan sebelum benar-benar mengenalnya.
Namun, seberapa akurat label-label itu? Apakah memang ada dasar ilmiah yang mendukung stereotip tiap zodiak, ataukah semua itu hanya asumsi yang terus dipercaya karena sering diulang?
Baca juga: Benarkah Zodiak Gemini Tak Pernah Mengakui Cemburu?
Di media sosial dan obrolan santai, tiap zodiak punya “citra” masing-masing. Berikut beberapa stereotip yang paling sering muncul:
Baca juga: 4 Zodiak yang Rentan Burnout Kerja, Ada Virgo
Meski sering terdengar lucu dan menghibur, stereotip ini bisa ikut membentuk kesan awal seseorang terhadap orang lain.
Mengutip dari Verywell Mind, salah satu alasan mengapa stereotip zodiak terasa relatable adalah karena adanya fenomena confirmation bias.
Artinya, kita cenderung lebih mudah mengingat kejadian yang sesuai dengan keyakinan kita dan mengabaikan hal yang bertentangan.
Baca juga: 5 Zodiak yang Hobi Ghosting, Kamu Termasuk?
Tentu tak ada yang salah jika menggunakan zodiak sebagai bahan obrolan ringan atau hiburan di media sosial.
Namun, menjadikan stereotip zodiak sebagai dasar menilai kepribadian atau kemampuan seseorang bisa menjadi hal yang merugikan—baik bagi orang lain maupun diri sendiri.
Alih-alih melekatkan label, akan lebih baik jika mengenal seseorang secara utuh. Zodiak bisa memberi warna dalam percakapan, tapi jangan sampai membatasi cara kita memperlakukan orang lain.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang