Uraikan lika-liku Anda mengasuh anak jadi lebih simpel
Kenali soal gaya asuh lebih apik lewat konsultasi Kompas.com
JAKARTA, KOMPAS.com – Ada beberapa tips agar anak tumbuh tinggi dan sehat, menurut dokter spesialis anak dr. Ian Suteja, Sp.A.
Menurut dia, ayah dan ibu hanya perlu memerhatikan asupan nutrisi, aktivitas fisik, dan jam tidur anak.
Baca juga:
“Nutrisi yang penting itu, anak harus makan banyak protein hewani. Protein nabati enggak terlalu penting,” kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.
Protein hewani adalah protein yang berasal dari hewan, sedangkan protein protein nabati adalah protein yang berasal dari tumbuhan. Keduanya sama-sama mengandung jenis asam amino yang bervariasi.
Namun, protein hewani cenderung mengandung keseimbangan yang baik antara semua asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh.
Sementara itu, beberapa protein nabati memiliki kandungan asam amino tertentu yang lebih rendah.
“Protein nabati enggak terlalu penting karena protein nabati asam aminonya enggak lengkap, indeks proteinnya enggak terlalu tinggi. Asam amino itu penting banget untuk membangun tubuh,” jelas Ian.
Pemberian vitamin D dan kalsium juga penting untuk menunjang pertumbuhan anak.
Baca juga: Mengenal Mielinisasi, Proses Penting dalam Tumbuh Kembang Otak Anak
Aktivitas fisik penting agar anak bisa tumbuh tinggi dan sehat.Aktivitas fisik penting agar anak bisa tumbuh tinggi dan sehat.
Ian menyarankan agar anak rutin melakukan aktivitas yang membantu pertumbuhan tulang, seperti olahraga yang memiliki gerakan melompat, atau berenang.
Baca juga: Mengenal Multilearning, Teknik Stimulasi Otak Anak agar Tumbuh Cerdas dan Kreatif
Jam tidur juga tidak kalah penting. Sebab, jam tidur yang tepat memaksimalkan kerja hormon pertumbuhan atau growth hormone di dalam tubuh.
Hormon pertumbuhan adalah hormon yang berperan dalam membantu pertumbuhan manusia, serta menjaga vitalitas jaringan dan organ.
Ian melanjutkan, hormon pertumbuhan diproduksi paling banyak oleh tubuh pada pukul 23.00 sampai pukul 02.00.
“Dengan syarat, anaknya tidur lelap di jam itu. Makanya, rekomendasi dari kami, jam 20.00 kalau bisa anak sudah mulai siap-siap tidur,” ujar dia.
Jika pada pukul tersebut anak sudah mulai persiapan tidur, mereka sudah dalam keadaan tidur pukul 21.00 dan memasuki fase tidur nyenyak pukul 23.00.
“Jam 23.00 sampai jam 02.00 kalau bisa anak jangan dibangunkan, entah dia mau minum susu atau apa. Kasihnya nanti di atas jam 02.00,” imbau Ian.
Baca juga:
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarangView this post on Instagram