Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Cara Mendukung Orang yang Sedang Hadapi Perceraian

Kompas.com, 29 Oktober 2025, 11:10 WIB
Devi Pattricia,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kabar perceraian penyanyi Raisa Andriana dan aktor Hamish Daud memutuskan untuk bercerai setelah delapan tahun menikah, mengejutkan banyak penggemarnya.

Pasangan ini selama ini dikenal sebagai sosok publik figur yang hangat dan harmonis, bahkan menjadi panutan banyak orang dalam membina rumah tangga.

Siapa pun bisa mengalami perceraian dan ini adalalah masa yang penuh emosi dan kebingungan bagi yang mengalaminya. Jika teman dekat atau keluarga kita ada yang sedang menghadapi perceraian, dukungan dari kita bisa sangat berarti.

Psikolog Klinis Winona Lalita R., M.Psi., Psikolog mengatakan, proses perceraian bukan hanya menyangkut perpisahan secara hukum, tetapi juga proses emosional yang berat dan melelahkan. 

Baca juga: Seperti Raisa dan Hamish Daud, Mengapa Banyak Pasangan Terlihat Harmonis tapi Akhirnya Cerai?

Maka, kehadiran orang-orang terdekat bisa sangat berarti, selama dilakukan dengan empati dan tanpa menghakimi.

4 Cara mendukung orang yang sedang menghadapi perceraian

1. Berikan ruang aman untuk bercerita

Menurut Winona, hal pertama yang bisa dilakukan untuk membantu seseorang yang sedang bercerai adalah memberikan ruang aman untuk mereka bercerita.

Sering kali, orang yang tengah menghadapi masalah berat justru semakin terpuruk karena merasa dihakimi oleh lingkungan terdekatnya.

“Pertama, sangat penting untuk memberikan ruang aman. Sebab, ketika seseorang sedang mengalami masalah, pasti rasanya sangat tidak nyaman jika cerita dengan orang terdekat tapi sudah dihakimi,” jelas Winona saat diwawancarai Kompas.com, Senin (27/10/2025).

Ia mencontohkan, banyak orang belum sempat selesai bercerita, tetapi teman atau keluarganya sudah langsung menilai, menyalahkan, atau memberi nasihat tanpa diminta.

Padahal, orang yang sedang menghadapi perceraian sudah lebih dulu merasa lelah secara mental dan emosional.

“Kamu yang mengalami masalah tersebut saja sudah merasa capek memikirkannya, apalagi ada orang terdekat justru menyalahkan kamu,” tambah Winona.

Baca juga: Perceraian di Indonesia Didominasi Gugatan dari Istri, Kenapa Bisa? Ini Pandangan Sosiolog

Kebersamaan Raisa dan Hamish daud lewat unggahan akun Instagram pribadi Hamish.Bidik layar Instagram @hamishdw Kebersamaan Raisa dan Hamish daud lewat unggahan akun Instagram pribadi Hamish.

2. Dengarkan tanpa menghakimi

Winona menekankan pentingnya mendengarkan tanpa menghakimi atau menambah tekanan.

Orang yang bercerai membutuhkan waktu untuk menata ulang hidup dan emosinya, bukan justru dibebani dengan opini atau spekulasi dari orang lain.

“Maka, perlu disadari bahwa memberikan ruangan pada pasangan yang memutuskan bercerai sangat penting. Pastikan kepada mereka kalau kamu di sini siap mendengar dan membantu dengan tulus,” katanya.

Sikap mendengarkan dengan empati dapat membuat seseorang merasa tidak sendirian menghadapi situasi sulit.

Terkadang, mereka tidak butuh solusi langsung, melainkan cukup tahu bahwa ada orang yang mau mendengarkan tanpa menilai.

Baca juga: Ini Cara Jadi Teman Curhat yang Baik Sambil Jaga Kesehatan Mental Menurut Psikolog

3. Ajak mencari bantuan profesional

Jika kondisi mental atau emosional teman atau anggota keluarga yang bercerai terlihat semakin berat, Winona menyarankan untuk menawarkan bantuan profesional.

Kehadiran psikolog, konselor, atau terapis dapat membantu mereka menavigasi emosi dan mengatasi stres yang muncul selama proses perceraian.

“Apabila kondisinya sudah parah, tidak masalah untuk tawarkan mereka ke tenaga profesional, barangkali mereka jadi lebih terbantu dan bisa mendapatkan penanganan yang tepat,” jelas dia.

Pendekatan ini perlu dilakukan dengan hati-hati, tanpa memaksa atau membuat mereka merasa seperti objek yang bermasalah.

Sampaikan bahwa mencari bantuan bukan tanda lemah, melainkan bentuk upaya menjaga diri agar tetap sehat secara mental dan emosional.

Baca juga: 5 Penyebab Grey Divorce, Perceraian pada Pasangan Berusia di Atas 50 Tahun

4. Temani tanpa membebani

Selain mendengarkan, kehadiran secara fisik juga bisa sangat membantu seseorang yang melalui proses perceraian.

Winona menilai, kadang seseorang yang sedang melalui perceraian tidak selalu ingin membicarakan masalahnya, tetapi hanya ingin ditemani agar tidak merasa sendirian.

“Silakan ditemani jika mereka hanya perlu ditemani supaya tidak merasa sendirian dalam permasalahan ini. Yang jelas, berikan ruang aman, jangan buru-buru menghakimi,” tutur Winona.

Ia juga mengingatkan, meskipun kita adalah teman dekat atau keluarga, tidak ada yang benar-benar tahu perasaan seseorang sepenuhnya. 

Baca juga: Pasangan Takut Menikah? Begini Cara Menghadapinya Menurut Psikolog

Maka, sebaiknya hindari menambah beban atau memperkeruh keadaan dengan komentar negatif atau spekulasi.

Kasus perceraian publik figur seperti Raisa dan Hamish Daud mungkin menarik perhatian publik, tetapi di balik itu, ada pelajaran berharga tentang pentingnya kehadiran empatik bagi seseorang yang sedang berjuang memulihkan diri.

Beberapa cara di atas adalah bentuk dukungan sederhana yang dapat membantu mereka bertahan dan perlahan pulih.

Dalam banyak kasus, bukan kata-kata bijak yang paling menenangkan, melainkan rasa aman karena tahu ada seseorang yang benar-benar hadir untuk mereka.

Baca juga: Co-Parenting Setelah Bercerai Bisa Bikin Anak Bingung, Ini Saran Psikolog

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau