Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Irsani Mendampingi Lansia Latihan Beban, Ajak Mereka Percaya pada Tubuhnya Lagi

Kompas.com, 10 Desember 2025, 12:00 WIB
Ida Setyaningsih

Penulis

KOMPAS.com – Tidak banyak lansia yang berani memasuki ruang gym, apalagi memulai latihan beban.

Bagi banyak orang tua, alat-alat gym terlihat menakutkan, berat, dan terasa bukan untuk usia mereka.

Namun bagi Irsanin Kurniati, fitness influencer di Yogyakarta, keberanian lansia untuk memulai meski hanya dari beban ringan, seringkali jauh lebih berarti dibanding pencapaian fisik apa pun.

"Menerima kalau setiap orang punya titik mulai, ritme, dan keberaniannya sendiri. Dulu aku pikir lebih banyak ajakan berarti lebih cepat bergerak. Ternyata, seringkali yang dibutuhkan bukan dorongan, melainkan rasa aman, ruang, dan pendampingan tanpa tekanan," ujar Irsani saat dihubungi Kompas.com, Selasa (9/12/2025).

Baca juga: 6 Latihan Beban untuk Hilangkan Lemak dan Bangun Otot Perut

Cerita Irsani mendampingi lansia latihan beban

Perjalanannya mendampingi seorang teman lansia berlatih beban membuka perspektif baru: bahwa kekuatan bukan hanya soal otot, tetapi juga tentang rasa aman, ruang untuk bergerak, dan kesempatan untuk kembali percaya pada tubuh yang menua.

Perjalanan Irsani berawal saat seorang teman lansia yang mengenalnya sebagai sesama murid yoga meminta ditemani berlatih beban di gym.

Permintaan itu sederhana, tetapi membuatnya sempat ragu.

"Melatih lansia jauh lebih kompleks dibanding pemula muda. Harus hati-hati, komunikatif, dan peka terhadap respons tubuh mereka," kata Sani.

Namun semangat sang lansia membuatnya berpikir ulang.

Tidak banyak orang tua yang berani meminta bantuan, apalagi memulai sesuatu yang selama ini dianggap hanya untuk anak muda

Ia akhirnya setuju dan mereka berkomitmen untuk selalu berkomunikasi dua arah.

"Dari situ saya berpikir: sayang sekali kalau semangat sebesar itu dibiarkan lewat begitu saja hanya karena aku takut memulai," ungkap fitness influencer yang aktif di Instagram @irsani ini.

Setiap sesi dimulai dengan mengevaluasi rasa di tubuh, menyesuaikan beban, dan memastikan progresnya aman. Tanpa paksaan. Tanpa target berlebihan. Hanya ruang aman untuk mencoba kembali sesuatu yang dulu terasa mustahil.

Mengubah ketakutan menjadi rasa percaya

Perlahan, perubahan mulai terlihat. Teman lansianya mulai berani masuk gym tanpa rasa malu hingga mampu mengoperasikan mesin latihan.

Yang paling membuat Sani terharu adalah ketika sang lansia mengaku bahwa nyeri sendinya mulai berkurang.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau