Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Situs Amazon Pernah Hampir Disebut dengan Nama yang Terdengar Seram

Kompas.com - 14/07/2017, 14:10 WIB
Wisnubrata

Penulis

KOMPAS.com - Sebelum Amazon menjadi situs belanja terbesar dunia, ada beberapa nama yang diusulkan untuk menyebutnya. Dan saat nama-nama itu kita ketikkan di internet, ia tetap akan mengantar kita ke halaman Amazon.

Dalam dunia di mana kebiasaan belanja online makin populer, sulit untuk tidak membayangkan bahwa salah satu pelopornya adalah Amazon. Namun tahukah Anda, nama amazon bisa jadi tidak sepopuler sekarang bila tidak ada cerita ini.

Awalnya, pendiri Amazon, Jeff Bezos akan menamai situsnya (yang waktu itu hanya menjual buku) dengan Cadabra. Nama itu kependekan dari “abracadabra” istilah yang banyak dipakai dalam dunia sihir.

Namun kebetulan penasehat hukumnya salah dengar, dan mengira nama itu “cadaver” yang berarti mayat. Bezos segera sadar bahwa ia harus mengganti nama itu agar tidak terdengar mengerikan.

Setelah memikirkan ulang, Bezos tertarik pada nama relentless.com, yang menurut Business Insider begitu disukai Bezos. Beberapa teman menyampaikan bahwa relentless terdengar kurang bersahabat, namun Bezos tetap membeli nama domain itu tahun 1994.

Baca: Agar Tak Terjebak Godaan Belanja Online

Sampai saat ini kalau kita mengetikkan relentless.com, maka halaman Amazon akan muncul. Hal yang sama juga terjadi jika kita masukkan alamat awake.com atau browse.com, dua nama lain yang juga dipikirkan Bezos.

Ia juga sempat berpikir menggunakan nama Aard, dengan alasan agar nama itu berada dalam urutan pertama alfabet. Dulu, sebelum Google memiliki algoritma canggih, mesin-mesin pencari biasanya mengurutkan situs secara urutan alfabet, sehingga nama yang dimulai dengan huruf A akan tampil di atas.

Akhirnya Bezos memutuskan memakai nama Amazon, di mana ia tetap bisa menempatkannya di urutan atas dalam alfabet. Mengambil nama sungai terpanjang di dunia itu sekaligus menunjukkan betapa besarnya perusahaan itu nantinya. Dan memang, awalnya tagline situs itu adalah “Earth’s biggest bookstore”, jauh sebelum kita bisa membaca buku secara gratis lewat internet.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com