Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2017, 09:40 WIB
Glori K. Wadrianto

Editor

NEW DELHI, KOMPAS.com - Di sebagian besar wilayah India, kesadaran tentang pengendalian kelahiran tidak terlalu tinggi.

Angka penggunaan alat kontrasepsi pun kian menurun di seluruh negara di Asia selatan itu. Padahal, masih ada sejumlah kampanye dan program yang dijalankan oleh pemerintah setempat.

Ini adalah situasi yang mengkhawatirkan bagi India. Populasi 1,32 miliar penduduk di India diperkirakan dalam enam tahun akan melampaui jumlah 1,37 miliar penduduk di China.

Bahkan, jumlah penduduk India diperkirakan dapat mencapai angka 1,7 miliar orang pada tahun 2050.

Baca juga: Apakah Kondom Memiliki Kadaluwarsa? Ini yang Harus Anda Tahu

Sementara, negara-negara di Eropa memiliki angka penggunaan kondom 30 persen secara keseluruhan, di India kini masih kurang dari enam persen.

Bahkan, India pun sudah menempati urutan ketiga di dunia, dalam jumlah kasus penularan HIV.

Statistik pemerintah menunjukkan, penggunaan kondom telah merosot 52 persen dalam delapan tahun terakhir. Metode vasektomi juga telah turun 73 persen dalam periode yang sama.

Penggunaan pil kontrasepsi oral pun menurun pada periode ini. Data itu tertuang adlam laporan IndiaSpend, sebuah inisiatif jurnalisme data pertama di India, yang dikutip USA Today.

"Tentu ini adalah tren yang mengkhawatirkan."

"Kampanye penyadaran masyarakat harus digenjot tidak hanya untuk praktik seks aman, tetapi juga demi keluarga berencana."

Demikian dituturkan Srinath Reddy, Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, kepada Deutsche Welle.

Stigma sosial dan masalah privasi

Para ahli menduga, stigma sosial dan kurangnya privasi di toko-toko yang menjual kondom menjadi alasan terbesar dalam penolakan penggunaan alat kontrasepsi.

Selain itu, di daerah pedesaan, kesehatan seksual, dan masalah yang berkaitan dengan hubungan seksual tidak dibahas secara terbuka.

Baca juga: Memilih Kondom yang Sesuai Ukuran Mr. P

Lalu, isu seks pra-nikah pun tidak disukai oleh orangtua, meskipun kaum muda kerap terlibat di dalamnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com