Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Pasangan yang Telah Berpisah Bisa Rujuk Lagi?

Kompas.com, 4 Desember 2017, 07:00 WIB
Ariska Puspita Anggraini

Penulis

KOMPAS.com - Anda mungkin kenal dengan seseorang yang sering "putus-nyambung" dengan mantannya. Walau Anda gemas melihatnya, tetapi fakta menunjukkan bahwa fenomena "putus-nyambung" adalah hal yang biasa.

Pasangan fenomenal Justin Bieber dan Selena Gomez baru-baru ini membuktikannya. Setelah mengalami drama percintaan yang tragis, akhirnya pasangan ini kembali memutuskan untuk kembali bersama.

Sekitar 50 persen pasangan memang memilih untuk kembali ke pelukan mantan kekasih setelah putus. Salah satu penyebabnya adalah mereka memiliki dua perasaan sekaligus, benci sekaligus cinta. Di lain pihak, mereka juga memilih rujuk karena tidak yakin dengan keputusannya untuk berpisah.

"Putus" adalah masalah klasik dalam sebuah hubungan percintaan. Tidak ada kisah cinta yang hanya diwarnai oleh kebahagiaan dan romantisme.

Permasalahan yang datang silih berganti terkadang menjadi penyebab dua insan yang saling mencintai tidak bisa melanjutkan hubungannya. Tapi, bukan berarti sebuah hubungan yang telah 'rusak' tidak bisa diperbaiki.

Alasan lain memutuskan untuk kembali bersama karena mereka merasa yakin bahwa ada alasan untuk kembali bersama, setelah merasakan hidup berjauhan tanpa saling berkomunikasi.

Riset dari Kansas State University di tahun 2013 menemukan bahwa hampir separuh dari responden mengaku bersatu kembali karena merasa bahwa pasangan mereka telah berubah menjadi lebih baik, atau yakin akan lebih baik dalam berkomunikasi.

(Baca :Tips Sukses Balikan dengan Mantan Seperti Justin Bieber)

Dalam penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychological and Personality Science, para peneliti menanyakan kepada responden di Kanada alasan mereka tetap bertahan atau meninggalkan hubungan mereka.

Perceraian.Thinkstock Perceraian.
Alasan populer untuk bertahan adalah karena mereka optimis-berharap pasangannya akan berubah, investasi emosional dalam hubungan, tugas keluarga, dan ketakutan akan ketidakpastian yang akan terjadi.

Sebanyak 66 persen orang mengatakan bahwa mereka ingin bertahan karena keintiman dan ketergantungan yang telah mereka kembangkan bersama pasangan mereka dari waktu ke waktu.

Di sisi lain, mereka yang ingin menyudahi hubungan dipicu oleh pengkhianatan, dan ketidakcocokan (sering bertengkar). Lebih dari 38 persen ingin menyudahi hubungannya karena ketidaksetiaan.

Terlepas dari semua hal negatif, 49 persen dari mereka yang mempertimbangkan untuk kembali dengan mantan kekasihnya karena merasa bingung dengan perasaanya sendiri.

Perpisahan seringkali lebih sulit dilakukan pada orang yang masih merasa ragu pada keputusannya untuk berpisah. Keraguan ini menjelaskan mengapa banyak pasangan yang memilih kembali bersama setelah berpisah.

Noelle Nelson seorang psikolog dan penulis buku psikologi percintaan mengatakan bahwa kembali bersama setelah perpisahan bukanlah hal yang buruk.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau