Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Label Fashion Mewah Pilih Membakar Barang yang Tak Laku Terjual

Kompas.com - 20/07/2018, 10:00 WIB
Kahfi Dirga Cahya,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

Sumber nypost.com

KOMPAS.com - Sudah menjadi rahasia umum jika label-label mewah lebih memilih membakar barang-barang mereka yang tak terjual, dibanding menjualnya dengan harga diskon besar.

Tindakan tersebut juga dilakukan oleh rumah mode Burberry. Dalam laporan The Time, pada tahun 2017, label mewah asal Inggris itu membakar busana yang tak terjual senilai lebih dari 36,5 juta USD atau lebih dari Rp 258 miliar. 

Nilai 36,5 juta dollar AS sendiri setara dengan 20.000 trench coat Burberry. 

Bahkan, dalam lima tahun terakhir, lini  busana yang dikenal dengan motif kotak-kotak itu disebut menghancurkan produk senilai lebih dari 65 juta USD.

Burberry sendiri mengatakan, mereka berusaha bertindak dengan cara "bertanggung jawab" ketika membuang stok, dan ada proses "hati-hati" untuk meminimalkan jumlah limbah. 

Perusahaan bernilai 9,6 miliar USD oleh Forbes itu mengatakan, mereka menangani isu limbah ini dengan ”sangat serius" dan menggunakan insinerator khusus untuk memanfaatkan energi.

"Burberry memiliki proses yang hati-hati untuk meminimalkan jumlah kelebihan stok yang kami hasilkan," ujar salah seorang juru bicara Burberry.

Selain itu, langkah ini dianggap bagian utama dari strategi Responsibilty mereka hingga 2022. Mereka juga telah menjalin kemitraan dan memberikan dukungan kepada organisasi inovatif untuk membantu mencapai tujuan ini.

"Salah satu contoh adalah kemitraan kami dengan Ellen MacArthur Foundation’s Make Fashion Circular Initiative, di mana kami bergabung dengan organisasi terkemuka lainnya untuk bekerja menuju circular fashion economy," katanya.

Perusahaan yang menampilkan model terkenal termasuk Cara Delevingne, Sienna Miller, Rosie Huntington-Whiteley dan Romeo Beckham dalam kampanye iklannya itu mengatakan, praktik menghancurkan kelebihan stok adalah hal yang umum di industri ritel.

Menurut laporan, nilai produk yang hancur meningkat setengahnya dalam dua tahun terakhir.

Label lain

The Times juga menghubungi sejumlah label, termasuk Vivienne Westwood dan Victoria Beckham, untuk mencari tahu bagaimana mereka menangani limbah busana.

Hanya Temperley yang menjawab. Label itu mengatakan, pakaian yang tidak terjual akan disumbangkan untuk amal atau dijual dengan harga diskon. 

Sementara itu Richemont, pemilik Cartier dan Montblanc, disebut menghancurkan jam tangan senilai lebih dari 500 juta USD dalam dua tahun.

Bahkan, peritel fast fashion disebut-sebut menghancurkan 16,5 ton stok tahun lalu.

Sedangkan Louis Vuitton, sudah lebih dulu dinobatkan sebagai label yang rutin membakar tas yang tidak terjual.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com