Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 29 November 2018, 11:00 WIB
Lusia Kus Anna

Penulis

KOMPAS.com - Walau pun hanya diisi air, ternyata botol minuman atau pun tumbler bisa jadi tempat perkembang biakan kuman. Cegah dengan cara pencucian botol yang benar.

Aktris Shireen Sungkar termasuk pengguna berbagai jenis botol minuman, mulai dari botol susu untuk balitanya hingga botol berukuran besar untuk menyimpan air di kamar.

"Biasanya aku cuci botol pakai cara biasa, dengan air panas dan sabun lalu dikocok-kocok. Ternyata cara itu kurang tepat," kata ibu tiga anak ini di acara peluncuran Scotch-Brite Bottle Cleaner di Modena Experience Center, Jakarta (28/11)..

Menurut dr.Yulia Rosa Saharman, Sp.MK, botol minuman termasuk dalam alat makan yang memiliki banyak kuman karena sering kontak dengan mulut. Selain itu, kebanyakan orang kurang teliti dalam membersihkan botol.

"Dari beberapa penelitian, di botol minuman banyak sekali kuman, mulai dari bagian tutup sampai dasar botol," kata dokter dari Departemen Mikrobioloi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.

Yulia menambahkan, sisa air minum yang disimpan dalam botol yang sudah diminum juga bisa menjadi tempat pertumbuhan kuman, apalagi jika berisi susu, kopi, atau pun jus.

Memang tidak semua kuman di botol bersifat patogen, namun jika daya tahan tubuh kita sedang rendah tetap bisa menyebabkan penyakit.

"Untuk menyebabkan penyakit, kuman harus berada dalam jumlah yang cukup. Tetapi pada orang yang rentan, seperti bayi dan orang lanjut usia, bisa berbahaya," ujarnya.

Agar tidak menyebabkan penyakit, botol minuman harus dicuci secara benar.

Baca juga: Sisa Minuman di Botol Bisa Jadi Sarang Kuman

Gosok

Yulia menyarankan untuk menggunakan sabun dan digosok dengan spons, kemudian bilas dengan air bersih dan keringkan.

"Ada bakteri yang tidak mati dengan air panas. Jadi tetap harus digosok dengan spons, lalu dikeringkan dengan cara diangin-anginkan atau ditaruh di rak pengering," ujarnya.

Untuk botol susu bayi, menurut Yulia, ada perlakuan khusus, yaitu setelah dicuci harus disterilkan dulu.

"Jangan lupa sponsnya juga harus dikeringkan setelah dipakai. Bilas sampai sabunnya hilang, lalu peras dan keringkan. Jangan direndam dalam tempat sabun, sama saja kumannya akan berkembang biak," paparnya.

Pemilihan spons pencuci botol juga harus diperhatikan. Pilih yang memiliki daya penggosok cukup tetapi tidak sampai menggores permukaan botol.

Menurut Yulia, botol yang sudah tergores bisa jadi tempat perkembangbiakan kuman.

"Botol yang sudah banyak goresan atau ada sisa minuman, susu, di permukannya sebaiknya diganti baru," katanya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau