Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 1 Juli 2019, 10:48 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kabar gugatan cerai pasangan selebritas asal Negeri Ginseng, Song Joong Ki terhadap istrinya, Song Hye Kyo, mencuat sejak Kamis (27/6/2019) pekan lalu, setelah , kuasa hukum Soong Joong Ki mengumumkannya.

Beragam reaksi dari warganet di media sosial pun muncul menanggapi gugatan cerai pasangan ini. Tak sedikit yang ikut terbawa perasaan alias "baper".

Salah satunya komentar-komentar dari warganet yang disampaikan melalui akun Instagram Official Fanpage for Song Hye Kyo, @songhyekyp.ig.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

So shocked and hurt by the news ???? Cant believe this is happening. Goodbye to SongSong couple... I hope Kyo is doing well and knows we're always here to love and support her, forever ???? • • #songhyekyo

Sebuah kiriman dibagikan oleh Song Hye Kyo (@songhyekyo.ig) pada 26 Jun 2019 jam 7:28 PDT

"I am so so so sad.... (aku benar-benar sangat sedih)," tulis akun @ranialby89.

"I can't imagine that it is true, I am so sad for the both of you especially the news ,the statement I hope that everything will be OK, keep fighting love you both (Saya tidak bisa membayangkan bahwa kabar itu benar, saya sangat sedih atas pemberitaan tentang kalian berdua, saya berharap semuanya baik-baik saja, terus semangat. Saya sayang kalian berdua)," tulis akun @ma_yie_.

"I am sad to hear this news, because of Song Song couple i live to start the watch k drama....i love them so much (Saya sedih mendengar berita ini, karena dari pasangan Song-Song inilah aku mulai menonton drama Korea....aku sangat menyukai mereka)," tulis akun @sakshilode.

Dari kacamata psikologi, bagaimana kita bisa ikut merasakan sedih mendalam atas keretakan rumah tangga selebritas pujaan?

Psikolog keluarga Anna Surti Ariani menjelaskan, hal itu bisa terjadi karena adanya empati.

"Seseorang ikut sedih atau marah pada kondisi yang dialami orang lain adalah karena mereka punya empati. Jadi, mereka bisa ikut 'berada di sepatu' orang yang mengalami perceraian atau kondisi lain," ujar Anna atau akrab disapa Nina saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/7/2019).

Rasa sedih yang wajar

Menurut Nina, kesedihan ini bisa saja terus berlanjut tergantung pada seberapa berpengaruhnya si idola terhadap kita.

Ia mengatakan, rasa sedih yang berlarut-larut masih dianggap wajar ketika penggemar selebritas Kpop berada di usia sekitar 12-18 tahun.

"Di usia tersebut, memang masih periodenya untuk mengidolakan orang lain. Masih dianggap wajar jika sedih sampai berhari-hari ketika idolanya mengalami sesuatu yang menyedihkan," ujar Nina.

"Namun, ketika sudah dewasa, sebetulnya tidak perlu sampai berkelanjutan. Apalagi idola ini bukan orang-orang yang betul-betul dekat dengan dirinya," kata dia.

Nina menyarankan, ketika seseorang mengetahui adanya kabar yang menyedihkan yang menimpa seseorang yang diidolakan, sebaiknya orang tersebut melakukan banyak hal agar tidak ikut larut terlalu lama dalam kesedihan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Resposif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau