Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Eat Your Rainbow", Gaya Makan yang Penting untuk Kesehatan

Kompas.com, 9 Maret 2021, 13:02 WIB
Maria Adeline Tiara Putri,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pola makan sehari-hari memainkan peran penting dalam kondisi kesehatan seseorang.

Banyak ahli yang merekomendasikan untuk lebih mengonsumsi bahan makanan alami dibanding makanan olahan.

Bahan makanan alami memberikan kadar vitamin, mineral, dan antioksidan yang paling optimal serta alami untuk menunjang kinerja fungsi tubuh.

Baca juga: Ketahui 6 Cara Makan Sayuran agar Penurunan Berat Badan Lebih Efektif

Menurut dr Sylvia Irawati, M.Gizi, konsumsi bahan makanan alami harus bervariasi untuk mencukupi kebutuhan gizi.

Dia merekomendasikan 'eat your rainbow', artinya mengonsumsi variasi bahan makanan alami dengan aneka warna seperti pelangi.

"Setiap warna makanan punya pigmen yang sifatnya baik untuk kesehatan," kata Sylvia dalam webinar yang diselenggarakan Re.juve beberapa waktu lalu.

Pada webinar bertajuk 'Protecting Your Family with Natural Nutrients from Clean Label Products', Slyvia lantas menjelaskan peranan makanan berdasarkan warnanya.

Misalnya saja, bahan makanan berwarna merah seperti tomat, semangka, dan jambu. Makanan tersebut mengandung likopen yang berfungsi sebagai anti-kanker dan menjaga imunitas.

Kemudian makanan berwarna jingga seperti wortel, ubi, mangga, dan labu mengandung betakaroten yang meningkatkan imunitas serta tinggi antioksidan.

Baca juga: Re.juve, Sensasi Meneguk Minuman Tradisional dengan Racikan Kekinian

Lalu buah seperti jeruk, lemon, serta pepaya yang warnanya cenderung kuning ke jingga mengandung vitamin C dan flavonoid.

Kandungan tersebut membantu melindungi tubuh dari pertumbuhan tumor dan bersifat detoks yang membantu mengeluarkan racun.

Makanan berwarna hijau seperti bayam dan kale mengandung folat yang berfungsi menjaga kesehatan sel.

Sylvia mengungkapkan, bahan makanan alami baik bagi kesehatan apabila tidak mengalami proses pengolahan terlalu banyak.

Tapi terkadang, beberapa orang ada yang mengonsumsi makanan olahan seperti sayur kalengan, manisan buah, atau jus kemasan.

Menurut Sylvia, sesekali mengonsumsi bahan makanan alami yang melewati proses pengolahan diperbolehkan. Tapi jangan lupa melihat kandungan nutrisinya.

Baca juga: Manfaat Antioksidan untuk Mencerahkan Kulit

"Harus lihat komposisi nutrisinya supaya memenuhi target nutrisi. Jangan hanya sekadar melihat jumlah kalorinya saja," kata Sylvia.

Dia mengatakan, dalam setiap proses pengolahan bahan makan alami dapat menurunkan kualitas dan kadar gizinya. Mulai dari pemetikkan, pengolahan, hingga distribusi.

"Jadi semakin alami makanan, semakin baik dan optimal. Kandungan gizi, nutrisi, vitamin, mineral dan antioksidan semakin utuh," cetus Sylvia.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang



Terkini Lainnya
Peran Suami dan Keluarga dalam Menghadapi Mom Guilt Menurut Psikolog
Peran Suami dan Keluarga dalam Menghadapi Mom Guilt Menurut Psikolog
Parenting
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Rasa Bersalah Setelah Jadi Ibu, Alasan Perempuan Pilih Career Break
Wellness
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Sering Disepelekan, Mengapa Kesehatan Tulang Perlu Dijaga?
Wellness
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
4 Cara Sederhana Menjaga Kesehatan Tulang Menurut Dokter Ortopedi
Wellness
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Ketahui, Dampak Karang Gigi Jika Diabaikan
Wellness
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Tak Ambisi Kurus, Rosa Sukses Turun Berat Badan dengan Gaya Hidup Sehat
Wellness
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Bukan Jarang Bertengkar, Ini Satu Tanda Hubungan Sehat yang Sering Terlewat Menurut Psikolog
Relationship
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Lebih Ringan dan Responsif, Puma Andalkan Teknologi Nitrofoam untuk Sepatu Lari
Wellness
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Mengenal Hydroxyapatite, Kandungan Pasta Gigi yang Bisa Memperkuat Enamel
Wellness
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Michael Kors Hadirkan Nuansa Liburan Musim Dingin yang Glamour
Fashion
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Tips Memilih Pasta Gigi yang Aman, Termasuk Pilih yang Bisa Mencegah Plak
Wellness
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Rita Berhasil Turunkan Berat Badan Tanpa Olahraga Berat, Dimulai dari Mengubah Pola Makan
Wellness
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Bisakah Obat Kumur dan Benang Floss Menggantikan Pasta Gigi?
Wellness
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau