Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2021, 17:15 WIB
Gading Perkasa,
Lusia Kus Anna

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Anak yang kegemukan mungkin membuat orangtua berpikir untuk mengajarkan diet tertentu kepada anak, seperti diet keto.

Beberapa tahun terakhir diet keto cenderung populer dan dipilih banyak orang untuk menurunkan berat badan dengan cepat. Akan tetapi, diet keto tidak aman jika diterapkan pada anak.

"Program manajemen berat badan seperti keto membutuhkan pemantauan yang cermat oleh profesional perawatan kesehatan. Ditambah lagi, tumbuh kembang anak tidak sama dengan orang dewasa," kata ahli diet anak Kaitlyn Nowacki, MS, RD, LD.

Skema penurunan berat badan secara cepat tidak berkelanjutan pada anak.

"Penting untuk mengajarkan anak pilihan dan gaya hidup sehat agar anak lebih sukses sebagai orang dewasa," sambung dia.

Baca juga: Cara Sehat Membantu Anak Gemuk Mengurangi Berat Badan

1. Alasan diet keto buruk untuk anak

Diet keto akan menghilangkan tiga dari lima kelompok makanan yang memiliki vitamin dan mineral esensial yang dibutuhkan anak selama pertumbuhan.

Jika anak mengurangi karbohidrat, memang anak bisa mengonsumsi mentega, daging, dan telur. Namun banyak nutrisi yang tidak akan diperoleh anak jika menerapkan diet keto, seperti:

- Produk susu yang mengandung vitamin D dan kalsium untuk pertumbuhan dan perkembangan tulang.

- Buah-buahan yang tinggi serat makanan, vitamin C dan kalium.

- Biji-bijian yang mendorong perkembangan otak dan memberi energi untuk anak tumbuh, bermain, dan berolahraga.

Baca juga: Mengerjakan Tugas Rumahan Bermanfaat untuk Fungsi Otak Anak

2. Hal yang terjadi ketika anak menjalani diet keto

Nowacki mengingatkan bahwa anak bisa mengalami berbagai hal di saat menjalani diet keto, yaitu:

IlustrasiPexels/Alex Green Ilustrasi

- Sembelit. Ketika anak tidak mengonsumsi biji-bijian dan buah-buahan, anak akan kehilangan serat. Diet tinggi lemak dan rendah serat dapat menyulitkan anak untuk buang air besar.

- Lesu. Anak yang mengikuti diet keto bisa kekurangan energi, terutama pada awal diet. Juga, kalori yang dikonsumsi anak jauh di bawah jumlah yang dibutuhkan anak di masa pertumbuhan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com