Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/07/2021, 13:28 WIB
Sekar Langit Nariswari,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Vaksin Covid-19 Moderna mendapatkan izin penggunaan darurat alias Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) per 2 Juli lalu.

Baca juga: AS Segera Kirim 4 Juta Dosis Vaksin Moderna ke Indonesia melalui Covax

Kebijakan ini menambah variasi jenis vaksin Covid-19 yang tersedia di Indonesia.

Sebelumnya, warga Indonesia bisa mendapatkan vaksin Sinovac dari Sinovac Life Science China, AstraZeneca dari Covax Facility, dan Vaksin Sinopharm dari Beijing Bioinstitute Biological Product.

Indonesia juga segera mendapatkan empat juta dosis vaksin yang dikirim dari Amerika Serikat ini. Bantuan ini akan disalurkan melalui skema Covax facility.

Dengan tambahan variasi vaksin ini, masyarakat bisa lebih cepat melakukan vaksinasi dan mengurangi risiko penyebaran Covid-19.

Nah, untuk lebih jelasnya, mari kita kupas lima hal soal vaksin Covid-19 Moderna ini.

  • Berbasis mRNA

Vaksin Moderna merupakan vaksin berbasis mRNA yang pertama kali digunakan di Indonesia.

Vaksin seperti ini tidak menggunakan virus yang dilemahkan, namun memanfaatkan komponen materi genetik yang direkayasa.

Metode ini tergolong baru di dunia kesehatan, namun dinyatakan efektif memicu reaksi kekebalan tubuh terhadap virus, seperti yang tersedia pada vaksin biasa.

  • Suhu minus 20 derajat Celsius

Moderna merupakan vaksin mRNA yang memerlukan teknologi penyimpanan berbeda dari jenis vaksin lainnya di Indonesia.

Baca juga: Profil Vaksin Moderna yang Akan Dikirim AS ke Indonesia, Ampuh Lawan Varian Delta

Diperlukan metode dan sarana penyimpanan khusus untuk menjaga kualitasnya. Sebab, vaksin Moderna harus disimpan pada suhu minus 20 derajat celsius.

Akibat kebutuhan teknologi khusus tersebut, vaksin ini akan diserahkan ke Indonesia bersamaan dengan teknologi penyimpanan dan distribusinya.

  • Efikasi 94,1 persen

Berdasarkan data uji klinik fase tiga pada 21 November 2020, efikasi Moderna mencapai 94,1 persen pada kelompok usia 18-65 tahun.

Sedangkan untuk usia di atas 65 tahun angkanya mencapai 86,4 persen.  Hasil ini diperoleh melalui pengamatan mulai hari ke-14 setelah penyuntikan kedua.

Efikasi merupakan tingkat kemanjuran vaksin dalam melawan suatu penyakit pada orang yang sudah divaksinasi saat tahap uji klinis.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com