Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
TANYA PAKAR

Tanya Pakar merupakan kolaborasi Kompas.com dan para pakar di bidang nutrisi dan parenting. Kami mengundang Sahabat Kompas.com untuk mengajukan pertanyaan.

Bolehkah Makan Mi Saat Sedang Diet?

Kompas.com - 15/02/2022, 10:32 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pertanyaan:

Halo Dok, saya adalah penggemar mi, bukan hanya mi instan tetapi juga mi ayam dan lain-lain. Saya lebih suka makan mi sebagai sumber karbohidrat dari pada nasi.

Saat ini saya memiliki tinggi badan 168 sentimter dan berat badan 65 kilogram. Saya sedang ingin menurunkan berat badan dan membentuk otot. Pertanyaannya, apakah saya tetap boleh makan mi saat sedang diet? Apakah benar mi instan membuat kita gemuk? Ada saran tidak

Dok, jika saya ingin menurunkan berat badan 5 kilogram dan menambah otot maka pola makan yang bagus seperti apa?
Dendi, Tebet

Jawaban:

dr.Raissa Edwina Djuanda M.Gizi, Sp.GK.Dok RSPI dr.Raissa Edwina Djuanda M.Gizi, Sp.GK.
Halo Bapak Dendi di Tebet! Terima kasih atas pertanyaannya, ya.

Untuk menurunkan berat badan diperlukan asupan kalori yang lebih sedikit dibandingkan dengan pengeluarannya. Maka itu kita telaah dulu, berapa kalori yang terkadung di dalam mi.

Satu bungkus mi instan mengandung kalori sebesar 350 – 400 kilokalori dengan jumlah lemak jenuh sekitar 6 gram, dan natrium sebesar 1000 miligram. Sedangkan jenis mi lainnya mengandung kalori sebesar 219 kilokalori, dengan jumlah lemak jenuh dan natrium yang lebih sedikit dibandingkan mi instan.

Tetapi perlu diingat, biasanya mi tidak dimakan langsung begitu saja, melainkan perlu diolah dahulu, dengan tambahan minyak, lemak, garam, dan bumbu lainnya. Hal ini akan menambah jumlah kalori, lemak, dan natrium di dalamnya.

Berbeda halnya dengan nasi. Meskipun kalorinya kurang lebih sama dengan mi, yaitu sekitar 219 kilokalori per porsinya. Tetapi biasanya nasi dapat dimakan langsung tanpa perlu diolah lagi, sehingga tidak akan menambah jumlah kalori dan lemak di dalamnya. Jadi sebaiknya untuk menurunkan berat badan, Bapak hindari makanan berkalori dan berlemak tinggi ya.

Hindari juga penambahan minyak, garam, dan bumbu lainnya secara berlebihan, agar jumlah kalori harian tetap dapat terjaga.

Jika dilihat dari proporsi berat badan dan tinggi badan, indeks massa tubuh Bapak adalah 23 kilogram/meterpersegi. Hal ini tergolong ideal. Jadi pertahankan berat badan saat ini ya.

Untuk menambah massa otot, Bapak dapat berolahraga rutin, dengan diiringi asupan tinggi protein. Batasi asupan karbohidrat, lemak jenuh, dan natrium yang berlebihan.

Semoga jawabannya membantu. Terima kasih.

Narasumber: dr. Raissa Edwina Djuanda, M. Gizi, Sp. GK
Dokter Spesialis Gizi Klinik
RS Pondok Indah – Puri Indah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com