KOMPAS.com - Kunyit telah ribuan tahun digunakan untuk mengobati banyak penyakit dan kondisi tertentu, termasuk masalah perut dan pencernaan.
Banyak cerita menunjukkan bahwa obat alami ini dapat meredakan asam lambung, namun ada beberapa uji klinis yang pernah membuktikan klaim tersebut.
Kunyit kaya akan senyawa anti-inflamasi dan antioksidan.
Dalam pengobatan tradisional Tiongkok dan Ayurveda, kunyit telah digunakan untuk meredakan nyeri artritis dan mengatur menstruasi.
Di samping itu, kunyit juga telah digunakan untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan fungsi hati.
Saat ini, kunyit diakui sebagai terapi alternatif untuk sakit maag, peradangan, dan tukak lambung.
Ada pun bahan kunyit yang paling aktif disebut kurkumin. Ini dianggap bertanggung jawab atas sebagian besar manfaat kesehatan kunyit.
Kurkumin juga mengandung antioksidan polifenol yang memiliki kemampuan antivirus, antibakteri, dan antikanker yang kuat.
Baca juga: 7 Manfaat Kunyit dan Cara Mengonsumsinya
Meskipun banyak studi telah mengeksplorasi khasiat obat dari kunyit dan ekstraknya kurkumin, tidak ada studi yang benar-benar berfokus pada asam lambung.
Secara keseluruhan, tidak ada cukup bukti untuk mendukung penggunaan kunyit untuk mengobati asam lambung. Jadi, tetap diperlukan lebih banyak penelitian untuk menentukan keefektifannya pada manusia.
Kendati demikian, menurut sebuah studi tahun 2007, asam lambung maupun penyakit refluks gastroesofagus (GERD) dapat disebabkan oleh peradangan dan stres oksidatif.
Studi ini menyarankan GERD harus diobati dengan antioksidan dan anti-inflamasi.
Sementara sebuah studi terpisah pada tahun 2011 menunjukkan bahwa efek anti-inflamasi kurkumin mampu mencegah peradangan esofagus.
Kunyit dan ekstraknya kurkumin juga dikatakan memiliki sifat antioksidan dan anti-inflamasi. Karena itu, kunyit disimpulkan dapat meredakan GERD.