Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati-hati, Kaki Kram Bisa Jadi Tanda Awal Kolesterol Tinggi

Kompas.com - 13/11/2022, 15:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kolesterol tinggi sering kali dijuluki sebagai "silent killer" karena jika tidak terdeteksi dan dikelola tepat waktu, itu dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius seperti penyakit jantung.

Sayangnya, kolesterol tinggi tidak selalu muncul dalam tanda-tanda yang jelas, sehingga menyebabkan kondisi ini terdeteksi ketika telah memperburuk kesehatan tubuh secara keseluruhan.

Nah, apabila ada terlalu banyak kolesterol dalam darah dan mulai menumpuk di arteri, itu bisa mengakibatkan pembuluh darah menyempit dan mengganggu kelancaran aliran darah ke bagian tubuh yang disebut penyakit arteri perifer (PAD).

Hal tersebut dapat memicu beberapa sinyal tubuh yang tidak boleh diabaikan. Salah satu tanda awal yang dapat kita rasakan adalah rasa kram pada kaki.

Baca juga: Ketahui Manfaat Kunyit untuk Turunkan Kolesterol Jahat

Kram kaki sebagai tanda awal

Kram kaki kemungkinan merupakan gejala pertama PAD.

Ini terjadi akibat kontraksi otot yang tidak disengaja secara tiba-tiba atau gerakan kejang.

Ketika kita mengalaminya, kaki bisa terasa seperti otot terkepal yang sangat tidak nyaman dan menyakitkan.

PAD juga dapat muncul dengan klaudikasio intermiten, yaitu rasa nyeri dan ketidaknyamanan pada otot-otot kaki yang muncul saat kita sedang aktif dan berhenti ketika kita beristirahat.

Hal ini biasanya disebabkan oleh masalah aliran darah, yang bisa jadi diakibatkan oleh arteri yang tersumbat plak.

Cara mengidentifikasinya

Nyeri atau ketidaknyamanan pada kaki dapat terjadi karena berbagai penyebab.

Namun demikian, nyeri kaki sering kali dapat diidentifikasi sebagai nyeri kaki yang berhubungan dengan PAD jika nyeri tersebut berkembang dengan aktivitas.

Baca juga: Hati-hati, ini Dampak Buruk Kolesterol Tinggi pada Tubuh

Atau, bisa juga saat hilang dengan istirahat, dan kembali lagi ketika kita melanjutkan aktivitas.

Klaudikasio intermiten juga dapat membuat kaki mati rasa, lemah, berat, atau lelah.

Meskipun kemungkinan besar menyerang betis, rasa nyeri ini juga dapat menjalar ke paha dan bokong.

Rasa sakitnya pun bisa cukup parah, sehingga membatasi kemampuan kita untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com