KOMPAS.com - Buang air kecil adalah aktivitas rutin yang selalu terjadi di sepanjang hari. Jika kita terlalu banyak minum, maka frekuensi ke WC pun menjadi bertambah.
Namun demikian, intensitas buang air kecil yang lebih sering terkadang tak bisa dianggap remeh, karena bisa jadi mencerminkan kondisi kesehatan tertentu.
Normalnya, kencing dalam sehari adalah 4-8 kali atau sebanyak 1-1,8 liter urin.
Namun, sebagian orang bisa buang air kecil melebihi frekuensi tersebut, bahkan perlu bangun di malam hari untuk buang air kecil.
Nah, buang air kecil yang melebihi frekuensi normal untuk waktu yang lama, ternyata dapat mengindikasikan berbagai kondisi medis tertentu.
Baca juga: 9 Penyebab Sering Buang Air Kecil di Malam Hari
Sebelumnya, kita harus memastikan, apakah memang terlalu banyak minum atau waktu minum mendekati jam tidur, sehingga terbangun di malam hari untuk buang air kecil.
Bila tidak demikian, perhatikanlah gejala lain yang mungkin dirasakan.
Berikut adalah beberapa kondisi yang menyebabkan seringnya buang air kecil, serta gejala lain yang mungkin menyertai.
Ingin selalu buang air kecil yang tidak dapat ditahan, serta diiringi demam dan rasa tidak nyaman atau nyeri pada area perut, dapat menjadi pertanda infeksi saluran kemih.
Kondisi di mana otot kandung kemih berkontraksi tiba-tiba secara tidak terkontrol, sehingga menyebabkan keinginan untuk buang air kencing, walaupun kandung kemih belum penuh urine.
Baca juga: Ketahui 11 Penyebab Kita Sering Buang Air Kecil
Selain sering buang air kecil, gejalanya antara lain diikuti dengan sakit punggung, sakit pada pangkal paha, mual, muntah, diare, demam, serta gemetar.
Ini merupakan batu mineral yang terbentuk di dalam kandung kemih ketika urine terkonsentrasi.
Gejala lain yang mengikuti adalah kencing yang keluar sedikit-sedikit disertai rasa nyeri, bangun tidur di malam hari untuk kencing, dan sakit pada perut bagian bawah.
Baca juga: 6 Cara Hentikan Keseringan Buang Air Kecil di Malam Hari
Lalu juga terdapat darah pada urine, atau warna urine berubah gelap maupun keruh.
Pada awal kehamilan, uterus akan tumbuh dan menekan kandung kemih, sehingga menyebabkan sering buang air kecil.