Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com, 8 Juni 2023, 09:00 WIB
Ryan Sara Pratiwi,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Beberapa orang mengatakan bahwa ketika kita berada dalam hubungan asmara yang sehat, semuanya akan menjadi terasa lebih mudah untuk dijalani.

Namun, untuk bisa memiliki hubungan jangka panjang yang baik, kita membutuhkan banyak kerja keras, dedikasi, dan juga tekad.

Memang, tidak ada hubungan yang benar-benar sempurna di dunia ini.

Tetapi, jika kita merasakan satu atau banyak hal yang mendukung kita dan pasangan ke arah positif, ini bisa jadi kita sudah berada di dalam hubungan yang sehat.

Lantas, bagaimana cara mengetahui bahwa kita dan pasangan menjalin hubungan asmara yang sehat?

Nah, seorang psikoterapis terdaftar Natacha Duke menjelaskan lebih lanjut mengenai apa itu hubungan yang sehat dan tepat, serta tanda-tandanya yang bisa diidentifikasi sebagai berikut.

Baca juga: 5 Tanda Hubungan Sehat Bersama Pasangan, Coba Perhatikan

Mengenal hubungan yang sehat

Menurut Duke, kebutuhan setiap orang berbeda-beda, berdasarkan pengalaman pribadinya.

Sebagai contoh, ada orang yang menginginkan pasangan yang suka terlibat dalam kegiatan sosial, atau pasangan yang sangat menyayangi keluarganya.

Tetapi, terlepas dari apa pun preferensi kita, hubungan asmara yang sehat pada intinya berpusat pada lima hal yang tediri dari:

• Empati dan kebaikan.

• Keandalan dan komitmen.

Saling menghormati batasan.

• Kemampuan untuk bekerja sama sebagai
sebuah tim.

• Memiliki nilai dan tujuan yang sama.

Masalahnya adalah setiap orang tidak selalu tahu bahwa mereka berada dalam hubungan yang sehat.

Ini terutama berlaku jika kita pernah terjebak dalam hubungan yang bermasalah di masa lalu, atau jika kita mengalami kesulitan mengenali tanda bahaya dalam hubungan tersebut.

"Hubungan terkadang terasa akrab, nyaman atau lebih baik daripada hubungan lain yang pernah kita jalani, tapi bukan berarti hubungan itu sehat," kata Duke.

"Jika kita memiliki riwayat hubungan yang bermasalah atau tidak memiliki keterikatan yang aman yang terbentuk di masa kanak-kanak, maka kita bisa saja bergerak ke arah hubungan yang akrab meskipun itu tidak sehat."

"Dan di situlah kita harus berhati-hati," terangnya.

Hal ini tentunya membutuhkan refleksi diri dulu sebelum memulai hubungan baru.

Namun, bahkan ketika kita telah berkencan dengan seseorang, hubungan yang paling sehat tetap membuka pintu untuk refleksi diri.

Kita juga perlu mempelajari kesalahan di masa lalu, serta memungkinkan semua orang untuk menghadapi konflik bersama dengan cara yang aman, konstruktif, dan membantu.

"Akan ada saat-saat dalam setiap hubungan yang terasa sulit, tetapi menurut saya yang penting adalah bagaimana kita dan pasangan mampu menghadapinya," ungkap Duke.

Baca juga: 4 Kunci Hubungan Sehat Nan Harmonis

"Orang-orang dalam hubungan yang sehat harus membuat satu sama lain merasa nyaman, memiliki kemauan untuk bekerja dan bertumbuh bersama, serta saling menghormati satu sama lain," jelas dia.

Halaman:


Terkini Lainnya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Ice Facial Viral di Media Sosial, Ini Manfaat dan Cara Aman Melakukannya
Wellness
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Perhatikan 3 Hal Ini Saat Membeli Perhiasaan Emas, Jangan Sampai Rugi
Fashion
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Mengapa Anak di Bawah 16 Tahun Dinilai Belum Siap Bermedia Sosial?
Parenting
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
6 Zodiak yang Bisa Menikmati Waktu Sendiri Tanpa Kesepian, Ada Aquarius
Wellness
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
4 Zodiak Dikenal Paling Penyayang pada Hewan Peliharaan, Siapa Saja?
Wellness
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Tips Mix and Match Kebaya Encim, Warna Kontras Bikin Lebih Hidup
Fashion
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Luna Maya Pilih Olahraga Pagi demi Kebugaran dan Kesehatan Mental
Wellness
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Menjajal Facial Brightening untuk Wajah Tampak Cerah dan Segar
Beauty & Grooming
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Prediksi Shio Kuda Api 2026, Disebut Penuh Peluang Besar
Wellness
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Kebutuhan Psikologis Anak 5-12 Tahun, dari Bermain hingga Rasa Aman
Parenting
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Rasa Bersalah Ibu pada Anak, Kapan Masih Wajar dan Kapan Perlu Diwaspadai?
Parenting
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Cinta Laura Ajak Konsisten Hidup Sehat, Mulai dari Langkah Kecil
Wellness
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Perjalanan Cinta Tiffany Young dan Byun Yo Han, Sudah Ada Rencana Menikah
Wellness
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Momen Taylor Swift Telepon Travis Kelce di Eras Tour, Saling Dukung Meski LDR
Relationship
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Pemicu Ibu Sering Merasa Bersalah dalam Mengasuh Anak Menurut Psikolog
Wellness
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau